Sukses

Makna Tanda Kiamat Budak Wanita Melahirkan Tuannya Menurut Para Ulama

Salah satu tanda kiamat yang tertera di dalam hadis Rasulullah SAW ialah budak melahirkan tuannya. Tanda-tanda kiamat ini terkuat bermula dari pertanyaan malaikat jibril kepada Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda kiamat yang tertera di dalam hadis Rasulullah SAW ialah budak melahirkan tuannya. Tanda-tanda kiamat ini terkuat bermula dari pertanyaan malaikat jibril kepada Rasulullah SAW.

Ketika itu Jibril menjelma menjadi seorang manusia biasa. Adapun bunyi lengkap teks hadisnya adalah sebagai berikut:

قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ

Jibril bertanya: “Beritahukan kepadaku tentang waktu kiamat?” Nabi menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.” Jibril bertanya: “Lalu kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya?” Beliau menjawab: “Apabila seorang hamba sahaya melahirkan majikannya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, saling meninggikan bangunan.” (HR Muslim).

Dalam hadis itu dijelaskan bahwa budak wanita melahirkan tuannya merupakan salah satu tanda kiamat. Lantas, apa yang dimaksud budak melahirkan tuannya?

2 dari 4 halaman

Pandangan Para Ulama

Menukil bersamadakwah.net, Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud budak wanita melahirkan tuannya adalah jika seorang laki-laki memiliki budak wanita, lalu berhubungan dengannya dan budak itu melahirkan anak. Anak tersebut kemudian berstatus sebagai tuannya. Pendapat Imam Nawawi ini mewakili pendapat mayoritas ulama.

Makna kedua, orang kaya menjual budak yang telah melahirkan anak darinya. Selang bertahun-tahun setelahnya, sang anak yang telah tumbuh dewasa membeli budak tersebut. Hingga jadilah wanita yang sebenarnya adalah ibunya itu menjadi budaknya.

Makna ketiga, sebagian ulama menjelaskan bahwa “budak wanita melahirkan tuannya” adalah kalimat kiasan. Maknanya, ketika orang-orang sudah tak lagi berbakti kepada ibunya. Tidak menghormati ibunya. Tidak memuliakan ibunya. Yang terjadi justru sebaliknya, anak menyuruh-nyuruh ibunya. Anak memperlakukan ibunya seperti pembantu, seperti budak. Diperintah dan disuruh-suruh. Diperintah melakukan pekerjaan domestik kerumahtanggaan, disuruh mengerjakan pekerjaan dapur dan sumur; disuruh mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, memasak, dan sejumlah aktifitas yang tak pantas diberikan kepada sang ibu.

Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha dan Syaikh Muhyidin Mistu dalam Al Wafi menjelaskan makna ini, “Banyak anak yang durhaka pada orangtuanya, mereka memperlakukan orangtuanya seperti perlakuan tuan terhadap budaknya.”

3 dari 4 halaman

Apakah Hal Ini Telah Terjadi?

Makna pertama dan kedua, dulu pernah terjadi meskipun intensitasnya tidak bisa dipastikan apakah hanya beberapa kasus atau sering terjadi. Namun makna ketiga ini, sungguh saat ini telah terjadi dalam intensitas besar.

Tidak sedikit terjadi ibu diperlakukan seperti pembantu oleh anaknya sendiri. Sebagiannya mungkin terjadi di masyarakat kita. Sebagiannya muncul ke permukaan melalui berita, sebagiannya lagi tidak diberitakan media tetapi dijumpai di masyarakat dan menjadi perbincangan.

Sebagian lagi, mungkin ada ibu-ibu yang hanya meneteskan air mata menahan derita saat dirinya diperlakukan seperti pembantu oleh anaknya sendiri. Padahal sejatinya, ibu adalah orang yang paling berhak atas anak-anaknya.

Bukan hanya berhak dimuliakan, dihormati dan ditaati, bahkan kebaikannya tak bisa ditebus meski seluruh dunia dipersembahkan anak kepadanya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

4 dari 4 halaman

Simak Video Pilihan Ini: