Liputan6.com, Jakarta - Jangan pikir hanya perang takjil saja yang menjadi kebiasaan unik saat bulan Ramadhan. Kebiasaan unik di dunia juga banyak ragamnya. Di Indonesia ada padusan, di Lebanon ada tembakan meriam, masih banyak kebiasaan unik lainnya di negara lain.
Kebiasaan unik yang terjadi di seluruh dunia selama bulan Ramadhan mencerminkan kedalaman cinta dan kepatuhan umat Muslim terhadap ajaran agama mereka.
Advertisement
Baca Juga
Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan suci yang penuh berkah dan ampunan, di mana umat Muslim di seluruh dunia meningkatkan ibadah, bersedekah, dan berupaya untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Puasa yang dilakukan selama bulan Ramadhan tidak hanya menunjukkan ketaatan agama, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas dan empati antar sesama umat Muslim yang berbagi pengalaman yang sama.
Selama ulan Ramadhan, banyak umat Muslim yang berpartisipasi dalam kegiatan amal, seperti memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan, menyelenggarakan acara berbagi makanan, dan menyumbangkan sebagian dari penghasilan mereka untuk membantu yang kurang beruntung.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ada Tembakan Meriam di Lebanon
Bulan Ramadhan juga merupakan waktu dimana umat Muslim meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam. Ini termasuk menghadiri ceramah agama, mengaji Al-Quran, dan mengikuti program-program pembelajaran agama yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam.
Menukil Bincangsyariah.com, tradisi unik Ramadhan ini bisa dibilang hanya terjadi satu tahun sekali. Setiap negara akan menandai bulan diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW ini, dengan berbagai kegiatan.
Berikut berbagai tradisi menarik yang biasa dilakukan saat Ramadhan dari berbagai negara:
1. Tembakan meriam setiap buka puasa di Lebanon
Tembakan meriam mungkin terdengar mengerikan dan mengganggu. Tapi, hal ini justru menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu saat Ramadhan, terutama di Lebanon. Di beberapa negara Timur Tengah, meriam ditembakkan setiap hari selama bulan Ramadhan untuk menandai berakhirnya puasa hari itu. Menukil The Culture Trip, tradisi ini juga dikenal sebagai midfa al iftar.
Konon tembakan meriam ini dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun lalu, ketika negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam. Banyak yang berterima kasih atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai tradisi. Praktik ini menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon, di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai buka puasa di seluruh negeri.
Â
Advertisement
Kebiasaan di Afrika Selatan dan Turki
2. Mengamati bulan sebagai tanda lebaran di Afrika Selatan
Muslim dari seluruh Afrika Selatan pergi ke acara di Cape Town – yang disebut Ibu Kota Afrika Selatan untuk mencari bulan baru jelang akhir Ramadhan. Tapi hanya para maan kykers atau pengamat bulan, yang ditunjuk oleh Dewan Peradilan Muslim Afrika Selatan, yang dapat menyatakan penampakan secara resmi.
Mereka akan berdiri di sepanjang pantai di Sea Point Promenade, di Three Anchor Bay, atau di puncak Signal Hill, untuk memberi tahu komunitas Muslim bahwa lebaran sudah dekat. Bulan harus terlihat dengan mata telanjang, pemandangan ini bukan cuma unik tapi benar-benar indah.
3. Pengumuman sahur dari para drummer di Turki
Sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan terbangun oleh suara genderang yang ditabuh di pagi hari menjelang sahur. Meskipun saat ini jam alarm sudah bermunculan, tapi tradisi ini tetap lestari.
Lebih dari 2.000 penabuh genderang masih berkeliaran di jalanan Turki. Penabuh drum ini akan mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional. Saat mereka berkeliling dengan davul (gendang Turki berkepala dua), para penabuh mengandalkan kemurahan hati warga untuk memberi mereka tip (bahÅŸiÅŸ) atau bahkan mengundang mereka untuk berbagi makanan sahur.
Â
Kebiasaan Unik di Mesir, Indonesia dan Kuwait
4. Lentera warna-warni di Mesir
Setiap tahun, warga Mesir menyambut Ramadhan dengan famous lentera warna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci. Meskipun tradisi ini lebih bersifat budaya daripada agama, tradisi ini erat kaitannya dengan bulan suci Ramadhan, dan memiliki makna spiritual.
Untuk menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat memegang lilin di jalan-jalan yang gelap, melindunginya dalam bingkai kayu agar tidak meledak. Seiring waktu, struktur kayu ini muncul menjadi lentera berpola, dan sekarang ditampilkan di seluruh negeri, menyebarkan cahaya selama bulan suci.
5. Ritual padusan di Indonesia
Padusan adalah budaya jelang Ramadhan yang bisa ditemukan di Indonesia. Padusan menukil laman GPI, merupakan ritual mandi yang dilakukan umat Islam dengan niat menyucikan jiwa dan raga. Mereka akan mandi bersama-sama di kolam-kolam alami di daerahnya masing-masing. Kolam alami ini bisa juga dibilang sebagai sungai dengan mata air yang masih jernih.
6. Berbagi permen dan coklat di Kuwait
Di Kuwait, ada perayaan tiga hari di tengah Ramadhan. Saat perayaan ini digelar, anak-anak akan mengetuk pintu rumah tetangga dan bernyanyi demi permen dan coklat. Tradisi ini disebut Qarqia’an. Selain itu, di Kuwait, terdapat juga hari istimewa yang disebut Al-Kareesh. Kegiatan ini biasanya dilakukan hari terakhir sebelum Ramadhan. Seluruh keluarga berkumpul untuk makan siang sebelum mulai berpuasa.
Demikian sejumlah kebiasaan atau tradisi unik dari belahan dunia.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul
Advertisement