Sukses

Kisah Ahli Ibadah yang Wajahnya Menghitam Gara-Gara Menunda Berbuka Puasa

Berani tunda buka puasa, sebuah anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Jika berani inilah resikonya.

Liputan6.com, Jakarta - Kadang ada saja kita temukan kasus orang-orang yang menunda berbuka puasa. Banyak alasannya, tanggung main gadget lah, tanggung di jalan atau sebrek alasan lainnya.

Anjuran Rasulullah SAW untuk segera berbuka puasa ketika adzan Maghrib berkumandang jelas menekankan pentingnya mematuhi waktu yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

Hal ini menjadi bagian dari ketaatan kepada ajaran agama yang memperkuat hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Dalam Islam, ketaatan terhadap ajaran Rasulullah SAW merupakan bentuk penghormatan dan kepatuhan kepada perintah-perintah Allah.

Dengan demikian, menunda berbuka puasa hingga setelah waktu yang ditetapkan tidaklah disarankan, karena dapat dianggap sebagai pengabaian terhadap anjuran Rasulullah dan ketidakpatuhan terhadap aturan agama.

Selain itu, segera buka puasa setelah adzan Maghrib juga merupakan bentuk penghargaan terhadap nikmat dan rahmat Allah SWT. Ketika seseorang menahan lapar dan dahaga selama seharian dalam ketaatan kepada-Nya, Allah memberikan kesempatan untuk memperoleh pahala besar dengan berbuka puasa pada waktu yang telah ditetapkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Berbuka Puasa Merupakan Wujud Syukur

Hal ini juga merupakan wujud syukur atas nikmat makanan dan minuman yang diberikan oleh Allah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dengan mematuhi anjuran Rasulullah SAW untuk segera berbuka puasa, umat Islam juga dapat menunjukkan rasa syukur dan penghargaan kepada Allah atas segala karunia-Nya.

Selain aspek ibadah, segera berbuka puasa juga memiliki manfaat kesehatan. Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan asupan nutrisi dan cairan untuk mengembalikan energi serta menjaga keseimbangan tubuh.

Dengan berbuka puasa secara tepat waktu, seseorang dapat menghindari risiko dehidrasi, penurunan gula darah, serta gejala lain yang mungkin timbul akibat kelaparan atau kehausan.

Oleh karena itu, mematuhi anjuran Rasulullah SAW untuk segera berbuka puasa adalah langkah yang bijaksana untuk menjaga kesehatan tubuh dan memaksimalkan manfaat ibadah puasa.

Mengutip Haibunda.com, alkisah ada ahli puasa yang wajahnya menghitam karena mengakhiri berbuka puasa. Sebagaimana anjuran Rasulullah SAW, saat kita menunaikan berpuasa, maka penting bagi kita mendahulukan berbuka puasa ketika adzan Maghrib berkumandang jelas.

Akan tetapi, ternyata ada seseorang yang lebih suka menunda-nunda waktu berbuka. Hal yang sangat berbanding terbalik sekali dengan anjuran Nabi.

 

3 dari 3 halaman

Kisah Ahli Puasa Wajahnya Menghitam Gara-gara Menunda Buka Puasa

Ada sebuah kisah di mana ada seorang laki-laki yang dikenal sebagai ahli puasa. Ia menunaikan banyak ibadah berpuasa, tetapi ia justru suka mengakhirkan waktu berbuka puasanya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menceritakan kisah ini dalam Al-Ruh dari Al-Qairuwani yang menerima berita dari seorang syeikh begitu memiliki banyak keutamaan. Syeikh itu menerima kabar dari seorang ahli fikih.

Ia bercerita, kala itu, mereka pernah berteman dengan seorang lelaki yang sering berpuasa, bahkan terus menerus berpuasa tanpa ada hentinya. Sayangnya, ia terbiasa mengakhirkan waktu berbuka.

Tatkala tidur, orang itu melihat ada dua orang hitam yang seolah menarik lengan atasnya dan bajunya untuk dibawa ke perapian yang menyala merah dan melemparkan ke dalamnya.

Lelaki itu bertanya, “Mengapa kalian melakukan ini?”

Kedua orang hitam itu menjawab, “Karena engkau menyalahi sunnah Rasulullah SAW. Sesungguhnya ia memerintahkan untuk selalu mendahulukan waktu berbuka, tetapi engkau justru mengakhirinya.”

Kemudian, di pagi harinya, sebangunnya ia dari tidur, ia menyadari bahwa mimpi semalam benar terjadi. Wajah dari lelaki ahli puasa tersebut menjadi hitam sebab terbakar api. Sehingganya, ia menjadi malu dan menutupi wajahnya dari hadapan orang-orang sekeliling.

Oleh karena itu, di bulan Ramadhan ini, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, segerakanlah untuk berbuka puasa jika sudah memasuki waktunya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul