Liputan6.com, Cilacap - Syaikh Abu Hasan As-Syadzili ialah seorang waliyullah yang mendapatkan gelar yang setingkat dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Gelar yang ia peroleh ialah al-Qutb yang artinya poros alam.
Baca Juga
Advertisement
Terkadang gelar puncak dalam maqam wali ini disebut dengan al-Ghauts yang artinya penolong atau sulthanul awliya atau rajanya para wali. Syaikh Abu Hasan As-Syadili lahir di daerah Maghribi, Maroko pada tahun 1197 M.
Berdasarkan riwayat, semenjak usia baligh hingga menjelang wafatnya Syaikh Abu Hasan As-Syadzili selalu menjumpai malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar ialah malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan yang terjadi di bulan Ramadan.
Lantas apa rahasianya hingga beliau selalu menjumpai malam Lailatul Qadar yang menurut orang awan tergolong sangat sulit untuk menjumpainya?
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Rahasianya
Menukil Republlika, Al Imam Al-Quthubbul Ghauts Sayyidi Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili dalam kitab kumpulan Doa-Doa Ramadhan menyampaikan tanggal ganjil yang selalu terjadi Malam Lailatur Qadar. Â
Kata Imam Syadzili jika puasa Ramadhan pertama jatuh hari Ahad maka malam Lailatur Qadarnya terjadi pada tanggal 29. Jika awal puasa Ramadhan pada hari Senin, maka malam Lailatur Qadarnya di tanggal 21.  Â
Dan jika awal puasa pada hari Selasa, maka malam Lailatur Qadarnya di tanggal 27. Dan jika awal puasanya hari Rabu, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 19. Dan jika awal puasanya hari Kamis, Malam Lailatul Qadarnya di tanggal 25.Â
Dan jika awal puasanya di hari Jumat, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 17. Dan jika awal puasanya hari Sabtu, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 23.
Advertisement
Perbanyak Ibadah
Syekh Abu Hasan Syadzili menyarankan, siapa saja orangnya yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan ingin mendapat Malam Lailatul Qadar maka perbanyak lah membaca Istigfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, atau membaca lafaz dzikir, dan shalawat.Â
Dan selain itu Syekh Abul Hasan As-Syadzili menyarankan agar kita memperbanyak membaca doa-doa yang disenangi. Doa-doa yang dipanjatkan itu ditujukan kepada ahli keluarga yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Selain banyak membaca dzikir, doa, dan shawalat, Syekh Abul Hasan juga menyarankan kita memperbanyak sedekah, dan menjaga dari perbuatan maksiat. Sekuat tenaga menjaga shalat berjamaah, mulai dari sahalat Magrib, Isya, dan Subuh. Â
Dan memperbanyak doa Allahumma innaka afuwwun jarim tuhibbul afwa fa'fu Anna, La ilaha illallah alimul karim, subhanallah sama samawati sabi wa rabbil arsiladzim.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul