Sukses

Ahli Ibadah Rajin Puasa dan Sholat tapi Bangkrut di Hari Kiamat, Buya Yahya Ungkap Sebabnya

Namun ternyata, di hari kiamat nanti akan ada golongan ahli ibadah yang tidak menemukan amalan seperti puasa, sholat, dan zakat yang pernah dilakukannya selama di dunia. Ini disampaikan oleh ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya saat menerangkan satu hadis.

Liputan6.com, Jakarta - Amal ibadah seorang muslim yang dilakukan di dunia akan menjadi bekal saat menghadapi hari kiamat. Pada hari kiamat kelak setiap ibadah yang dikerjakan akan ditimbang dan dihisab. 

Sebagai muslim yang taat menjalankan perintah-Nya, kita selalu berharap amalan dan ibadah yang selama ini dilakukan akan membantu di hari kiamat. Kita tidak ingin perbuatan takwa yang telah dikerjakan di dunia sia-sia.

Namun ternyata, di hari kiamat nanti akan ada golongan ahli ibadah yang tidak menemukan amalan seperti puasa, sholat, dan zakat yang pernah dilakukannya selama di dunia. Hal ini disampaikan oleh ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya saat menerangkan satu hadis.

“Disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam suatu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Nabi Muhammad bertanya, tahukah kamu siapakah orang bangkrut?” kata Buya Yahya mengutip hadis nabi seperti dinukil dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Senin (1/4/2024).

Menurut Sahabat Nabi, orang yang bangkrut adalah orang yang berdagang tapi tidak mendapatkan untung, dagangannya malah hilang. Orang yang bangkrut adalah mereka yang tidak punya harta benda.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Orang Bangkrut yang Dimaksud Nabi

Namun, orang bangkrut yang dimaksud Rasulullah SAW bukan itu. Nabi menjelaskan, orang yang bangkrut dari umatnya adalah orang yang datang di hari kiamat dengan memiliki amalan puasa, zakat, sholat, dan ibadah yang lain, tapi dia datang dengan kondisi pernah memukul orang lain, mengambil harta orang lain, dan memaki orang lain. 

“Sehingga orang yang dizalimi itu akan diberi dari kebaikannya dari orang ahli ibadah. Anggap saja ustadz, kiai. Ahli ibadah itu diambil kebaikannya, diberikan kepada orang yang dizalimi.Semua orang yang dizalimi itu akan diberi kebaikan orang yang katanya ahli ibadah tadi,” kata Buya Yahya.

Tidak hanya kebaikannya terkuras, tapi orang yang katanya ahli ibadah itu juga mengambil kejelekan dari orang yang pernah dizalimi, kemudian ditumpangkan kepadanya.

“Orang yang dizalimi kan punya dosa, diambil dosanya, diberikan kepada orang yang berbuat zalim. Sehingga orang yang katanya ahli ibadah itu masuk neraka. Subhanallah,” tutur Buya Yahya.

“Ini yang perlu kita renungi. Hei ahli ibadah. Hei ahli sujud. Hel ahli umrah, ahli haji. Ketahuilah bahwa ada tanggung jawab dengan sesama manusia jika Anda lupa dan lalai. Ketahuilah amal baik Anda akan hilang begitu saja,” pesan Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Redaksi Hadis Ahli Ibadah Bangkrut di Hari Kiamat

Adapun redaksi lengkap hadis nabi mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat ini adalah sebagai berikut.

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Artinya: Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. 

Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. 

Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim).

Wallahu a’lam.