Liputan6.com, Jakarta - Kiai nyentrik Gus Baha dikenal memiliki pandangan yang luas soal Islam. Bagi Gus Baha Islam tidak sulit dan mudah-mudah saja, termasuk mencari solusi dalam Islam.
Pandangan umum, nama KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha ini bukan hanya mencuri perhatian sebagai ulama sederhana, tetapi juga sebagai figur penuh karomah dan keilmuan luar biasa.
Dari pondok pesantren di Kragan, Narukan, Rembang, Gus Baha mewarisi keilmuan gemblengan ayahnya, KH Nursalim, dan ulama terkemuka KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Advertisement
Kejeniusan Gus Baha terpancar sejak usia muda. Ia berhasil mengkhatamkan Al-Qur'an dengan lisensi ketat sang ayah sebelum mondok ke Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang.
Baca Juga
Banyak kisah menarik yang diceritakan Gus Baha dalam pengajiannya. Ada yang lucu, kocak, haru, terkadang juga bikin ikut jengkel.
Salah satunya ketika Gus Baha kedatangan tamu yang didoakan agar hajinya diterima alias haji mabrur.
Simak Video Pilihan Ini:
Jemaah Minta Doa, Gus Baha Auto Jengkel
Alkisah, saat musim haji, ada orang yang 'sowan' minta doa kepadanya. Tidak didoakan langsung, tetapi ada kesalahan yang bagi Gus Baha cukup fatal sehingga Gus Baha tidak terima dengan ucapan orang yang sowan tersebut.
“Gus, saya mau berangkat haji. Doakan haji saya diterima dan saya jadi haji yang mabrur,” kata calon haji, seperti dilansir alif.id.
“Iya. Kudoakan hajimu diterima. Tapi sholatmu ndak diterima,” jawab Gus Baha.
“Waduh. Kok begitu to, Gus?” tanya calon haji.
“Lha sampean ini kok bisa? Sholat itu kan ibadah penting. Tapi kamu seolah ndak butuh diterima. Ndak pernah minta doakan untuk diterima. Mbok kira ibadah paling penting itu haji? Mentang-mentang ibadah sholat ndak butuh biaya banyak kamu ndak butuh didoakan,” ungkap Gus Baha.
Advertisement
Gus Baha, Perhatikan Dahulu Ibadah Sholat
“Ya sudah kalau begitu doakan keduanya diterima nggih, Gus.”
“Iya. Wis ndang pulang. Nanti kudoakan. Aku mau ngaji.”
Kata Gus Baha, model jamaah seperti ini sepertinya banyak di masyarakat.
Datang sowan minta didoakan tapi ndak pernah ngaji. Malah ngganggu waktu ngaji. Sehingga seringkali sholatnya belum diperhatikan dengan baik, tahu-tahu langsung melaksanakan rukun Islam kelima.
Akhirnya jemaah yang minta doa tersebut kena skak mat oleh Gus Baha.
Seperti diketahui Gus Baha termasuk ulama yang kritis terhadap praktik jamaah haji di Indonesia. Misalnya, kata Gus Baha, di Indonesia ada banyak sekali kampanye untuk haji tetapi sedikit kampanye untuk sholat.
Bahkan perbankan pun ikut kampanye haji dengan membuat brosur haji dan banner yang bertebaran di dalam kantor bank maupun di luarnya. Kampanye haji plus umrah dilakukan secara massif tetapi tidak dengan sholat. Alasannya tentu saja karena haji dan umrah merupakan ibadah yang menghasilkan keuntungan materi.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul