Liputan6.com, Jakarta - Putus cinta dalam bentuk apa pun bisa menjadi hal yang sulit dan menyakitkan. Idealnya, kamu bisa bergerak maju atau move on karena berakhirnya hubungan tersebut.
Namun, pada kenyataannya, move on dari mantan terkadang merupakan proses yang menyiksa, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi putus cinta tergantung pada seseorang dan situasi masing-masing.
Baca Juga
Melansir dari Nu Online, Senin (1/4/2024), berbicara masalah hati, Rasulullah memberikan gambaran, “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR al-Tirmidzi).
Advertisement
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW mengatakan, “Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).
Untuk itu, Rasulullah SAW memohon kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya dengan membaca doa berikut.
Doanya
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika.
Artinya,
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
Setelah itu, Rasulullah melanjutkannya dengan membaca doa dari Alquran berikut:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb.
Artinya,
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8).
Doa lainnya
Dalam riwayat lain, Rasulullah membaca doa ini:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ
Allâhumma, musharrifal qulûb sharrif qulûbanâ ilâ thâ‘atika.
Artinya,
“Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami terhadap ketaatan kepada-Mu” (HR. Muslim).
Advertisement