Sukses

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Gelar Buka Puasa Ramadhan, Beri Penghormatan ke Muslim Tatar yang Dijauhi Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menghadiri dan menjadi tuan rumah dalam acara buka puasa Ramadhan yang meriah, sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas terhadap komunitas Muslim Tatar di Ukraina.

Liputan6.com, Krimea - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin, 25 April 2024 menjadi tuan rumah acara buka puasa yang dihadiri oleh prajurit dan perwakilan komunitas Muslim Tatar, Krimea, selatan Ukraina.

Iftar menandai waktu ketika seluruh umat Islam berbuka puasa, termasuk Muslim Ukraina selama bulan suci Ramadhan.

Buka bersama yang diadakan oleh Zelenskyy dihadiri oleh personel militer Muslim, perwakilan etnis Tatar dari Krimea, dan anggota komunitas Muslim.

Acara buka puasa bersama tahun ini merupakan kedua kalinya diadakan oleh Ukraina dan dilaksanakan di wilayah Administrasi Keagamaan Muslim Krimea.

Dilansir dari Alarabiya News, Rabu (3/4/2024), pada pertemuan tersebut, Presiden Zelenskyy memberikan penghargaan militer kepada beberapa anggota militer.

Penghargaan tersebut termasuk Orders of Bohdan Khmelnytsky III class, the Orders For Courage III class. Selain itu juga ada penghargaan untuk perwira intelijen, pasukan artileri, penembak mesin, dan prajurit dalam pasukan penyerang, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan pada Senin (25/3).

Pada tahun 2023, Ukraina memulai acara berbuka puasa yang diinisiasi oleh pemerintah, di mana Zelenskyy menuduh Rusia telah memperlakukan komunitas minoritas Tatar, mayoritas Muslim di Krimea yang diambil paksa oleh Moskow, Rusia secara tidak adil.

Tahun 2024 ini, Zelenskyy mengatakan "Saya ingin mengakui para pejuang Muslim - semua yang menjadi bagian dari Pasukan Pertahanan dan Keamanan Ukraina yang telah mempertahankan negara kita, kebebasan kita."

"Saya berterima kasih kepada setiap pejuang kami atas keberaniannya. Saya berterima kasih kepada semua orang yang mendekatkan pembebasan seluruh tanah kita dan Krimea kita," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Perang untuk Tanah Air Adalah Wajib

Pada tahun 2014, Ukraina mengakui Tatar yang merupakan kelompok etnis minoritas di Ukraina yang mayoritas beragama Islam sebagai penduduk asli, dan secara resmi mengakui mereka sebagai bagian dari komunitas asli di negara tersebut. 

Sementara itu, sekitar 13 persen penduduk Krimea adalah suku Tatar, namun mereka menghadapi tekanan terberat dari pendudukan Rusia.

Pada tahun 2016, Mahkamah Agung Rusia mengklasifikasikan Mejlis, sebuah badan perwakilan terpilih Tatar Krimea, sebagai organisasi ekstremis. Meskipun demikian, mereka tetap berpartisipasi dalam acara hari Senin, 25 April.

Pada acara buka puasa tersebut, pemimpin komunitas Tatar, Mustafa Dzhemilev, menyatakan bahwa "Perang untuk tanah air adalah kewajiban setiap Muslim," dalam hal ini, ia mengacu pada konflik di Ukraina dan menekankan bahwa melindungi tanah air adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim.

Dzhemilev juga menambahkan, "Anda sekarang tidak hanya memenuhi kewajiban sipil anda, tetapi juga kewajiban agama anda," menyoroti pentingnya partisipasi dalam pertahanan negara sebagai bagian dari kewajiban keagamaan.

3 dari 4 halaman

Serangan Rusia kepada Ukraina Semakin Meningkat

Pada acara buka puasa tersebut, pemimpin komunitas Tatar, Mustafa Dzhemilev, menyoroti pentingnya peran Muslim dalam pertahanan tanah air.

Dalam pernyataannya, Dzhemilev menyatakan bahwa "perang untuk Tanah Air adalah kewajiban setiap Muslim," ucapannya menekankan bahwa perlindungan tanah air merupakan tanggung jawab agama yang harus dipenuhi.

'Anda sekarang tidak hanya memenuhi kewajiban sipil Anda, tetapi juga kewajiban agama Anda,” tambah Dzhemilev. 

Serangan Ukraina di garis depan meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika perang antara Rusia dan Ukraina memasuki tahun ketiga.

Eskalasi ini terjadi pada saat Moskow belum pulih dari serangan mematikan di gedung konser, yang diklaim oleh ISIS, yang menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai 182 orang.

Rusia juga meningkatkan pemboman dan serangan skala besar di Ukraina, sehingga menghancurkan infrastruktur penting yang ada di sana.

4 dari 4 halaman

Presiden Volodymyr Zelenskyy Ikut Buka Puasa Bersama Tentara Muslim Ukraina pada Tahun 2023

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut buka puasa bersama dengan tentara muslim Ukraina. Dia mengatakan bahwa buka puasa bersama akan menjadi tradisi baru.

Acara buka puasa bersama digelar di Pusat Muslim Krimea di Kyiv pada Jumat (7/4/2023). Dalam momen tersebut, Zelensky mengucapkan terima kasih kepada komunitas muslim.

Zelensky juga mengatakan bahwa Ramadhan dihormati di bagian Ukraina manapun, bahkan di garis depan, bahkan dalam kondisi pertempuran. Demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (9/4).

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Ukraina telah melancarkan banyak serangan ke posisi Rusia di Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

"Terlepas dari kesedihan dan kepedihan perang, semoga Ramadhan yang suci menyinarimu! Semoga Iftar membawa penghiburan bagi semua orang di dunia, bagi komunitas muslim, di mana pun Anda berada sekarang. Komunitas Muslim dunia yang besar selalu dapat mengandalkan Ukraina, rasa hormat dan solidaritas kami," twit Zelensky.

Video Terkini