Pemerhati Kesehatan Mata Minta Hal Ini kepada Para Pemudik

20170622- Mudik Bawa Anak Pakai Motor -Tallo — Ilustrasi pemudik sepeda motor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi dipastikan akan banjir pemudik, biasanya dari Jakarta ke daerah-daerah lain termasuk Jawa. Ada pemudik yang memanfaatkan kendaraan roda 4, atau kendaraan umum. Tak sedikit pula pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.

Khusus pemudik dengan menggunakan roda dua atau sepeda motor ini rentan terhadap gangguan kesehatan mata, karena organ mata berinteraksi langsung dunia luar. Mereka butuh perhatian khusus, meski pemudik lainnya pun bus tetap memperhatikan saran dan permintaan pemerhati kesehatan mata ini.

Pemerhati Kesehatan Mata asal Banyumas yang juga Direktur Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Purwokerto, dr Ahmad Hermanto MM meminta para pemudik untuk memperhatikan beberapa hal untuk menjaga kesehatan mata pemudik.

Menurutnya, mata membutuhkan perlindungan dalam dan luar tubuh, mata akan mudah bermasalah jika terpapar polusi udara, polusi air, dan polusi kimiawi.

"Begitu pula bila mata sering terpapar angin kencang saat mengendarai sepeda motor. Dampaknya mulai dari iritasi mata ringan hingga cacat mata permanen. Oleh karenanya, para pemudik terutama yang mengendarai motor perlu memberikan perhatian ekstra pada penglihatannya," kata dokter yang akrab disapa Aher ini.

Simak Video Pilihan Ini:

Gadis Pemandu Lagu di Kebumen Ditipu Pria Hidung Belang, Duitnya Dipakai Foya-Foya dengan Wanita Lain

2 dari 3 halaman

Ini Tips Aman Jaga Kesehatan Mata

Wajah Lelah Anak-Anak Jalani Mudik Lebaran Idul Fitri Naik Sepeda Motor — Ilustrasi pemudik menggunakan sepeda motor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Aher, berikut ini tips menjaga kesehatan mata saat mudik.

1. Hindari dehidrasi

Minum air putih minimal dua liter sehari. Jika Anda berpuasa, minum satu liter saat berbuka dan satu liter saat sahur.

Dehidrasi juga berdampak pada mata, salah satunya menyebabkan mata kering dan mudah perih.

"Akan berbahaya jika kondisi mata kering, saat mudik. Berbahaya sekali jika mata kering, lantaran mata bisa berair terus, terasa perih dan membuat fokus mengemudi jadi terganggu," kata Aher.

2. Rutin tetes mata

Cara menjaga agar mata tidak mudah lelah saat mudik lainnya adalah dengan memberikan tetes mata untuk menjaga kebersihan.

Sebaiknya rutin membersihkan mata dengan obat tetes minimal satu hari sekali. Ini juga baik digunakan sebelum dan saat mudik.

3 dari 3 halaman

Perhatikan Juga Hal-hal Ini

Pemerhati Kesehatan Mata asal Banyumas yang juga Direktur Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Purwokerto, dr Ahmad Hermanto MM. (Liputan6.com/ Dokumen Pribadi)

3. Tidur cukup sebelum mudik

"Minimal satu pekan sebelum mudik, tidur cukup kurang lebih enam hingga tujuh jam. Tidur cukup dapat menghindari mata lelah dan mudah mengantuk saat melakukan perjalanan," ujarnya.

4. Konsumsi makanan sehat

Untuk menjaga kesehatan selama berpuasa, perhatikan juga asupan gizi dan nutrisi. Perbanyak makan sayur dan buah yang mengandung vitamin A, zinc, dan berbagai nutrisi lainnya.

5. Periksakan mata ke dokter sebelum melakukan perjalanan

Hal yang tidak boleh dilewatkan adalah melakukan pemeriksaan ke dokter sebelum melakukan perjalanan. Ini penting dilakukan agar Anda bisa benar-benar mengetahui kondisi mata sebelum melakukan perjalanan.

Selain lima hal diatas, Aher juga pemudik untuk memperhatikan pemakaian helm saat berkendara. Helm sangatlah penting untuk keselamatan, helm tidak hanya berfungsi sebagai pelindung kepala, tetapi juga pelindung mata. Helm dapat melindungi mata dari zat-zat asing yang bisa masuk kedalam mata. Pastikan juga helm yang memiliki standard keselamatan yang baik.

Khusus bagi yang sebelumnya telah terdeteksi ada gangguan mata, maka penggunaan kacamata jangan diabaikan, terlebih lagi, bagi pemudik yang mengendarai motor di siang hari.

"Kenakan kacamata atau sunglass yang dapat secara efektif melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV) matahari. Selain sinar UV, kacamata juga dapat melindungi mata pengendara motor dari terpaan angin dan debu," tandasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul