Liputan6.com, Jakarta - Dalam suatu hubungan cinta, cemburu adalah hal yang umum terjadi. Namun, kecemburuan merupakan perasaan yang paling buruk yang dapat dimiliki seseorang, terutama ketika pasangan Anda menunjukkan tanda-tanda kecemburuan dan posesif yang ekstrem.
Kecemburuan yang berlebih dapat menciptakan batasan yang tidak sehat dalam hubungan, di mana pasangan Anda mungkin melarang Anda untuk bertemu dengan teman-teman atau keluarga Anda, bahkan mencegah Anda untuk melakukan hobi atau aktivitas yang Anda sukai.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, kecemburuan yang berlebih juga dapat merusak komunikasi antara pasangan. Ketika pasangan Anda selalu merasa cemburu, mereka mungkin cenderung curiga dan mencurigai setiap tindakan atau kata yang Anda lakukan. Hal ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik yang tidak perlu dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat menghancurkan ikatan emosional antara Anda dan pasangan.
Meskipun ada beberapa individu yang setuju bahwa sedikit kecemburuan dapat mempertahankan gairah dalam hubungan, namun kecemburuan yang berlebih juga dapat menghancurkan hubungan cintamu secara perlahan.
Untuk menjaga hubungan cinta yang sehat, penting bagi pasangan untuk mengatasi kecemburuan yang berlebih. Komunikasi terbuka dan jujur sangat penting dalam mengatasi masalah ini.
Pasangan perlu saling mendengarkan dan mencoba memahami perasaan dan kekhawatiran masing-masing. Selain itu, membangun kepercayaan yang kuat dan memberikan ruang pribadi yang sehat juga penting dalam menjaga hubungan yang harmonis.
Rasulullah SAW menegur tindakan seseorang dalam mengekspresikan perasaan cemburu
Melansir dari Nu Online, Selasa (3/4/2024), Siti Aisyah RA secara jujur menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah menegur dirinya karena melontarkan perkataan yang menyangkut fisik istri Rasulullah SAW lainnya.
Rasulullah SAW tidak segan menegur sebuah tindakan seseorang di luar batas dalam mengekpresikan perasaan cemburu atau kecewa sebagaimana riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi berikut ini:
وروينا في سنن أبي داود والترمذي عن عائشة رضي الله عنها قالت: قلت للنبي (صلى الله عليه وسلم): حسبك من صفية كذا وكذا" قال بعض الرواة: تعني قصيرة، فقال: "لقد قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته"، قالت: وحكيت له إنسانا فقال: "ما أحب أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا" قال الترمذي: حديث حسن صحيح
Artinya,
“Diriwayatkan kepada kami dalam Sunan Abbu Dawud dan At-Tirmidzi dari Aisyah RA, ia berkata, ‘Aku pernah mengatakan kepada Rasulullah SAW, ‘Cukup bagimu perihal kekurangan Shafiyyah yang ini dan itu,’–sebagian perawi mengatakan bahwa yang dimaksud Aisyah adalah soal tinggi badan Shafiyah yang rendah.–Rasul menegurku, ‘Kau telah melontarkan sebuah kalimat luar biasa, yang bila dilemparkan ke laut, niscaya ia akan bercampur (mengubah rasa air) laut tersebut.’ Aku juga pernah menceritakan (keburukan) seseorang kepadanya. Lalu Rasul menanggapi, ‘Aku tidak suka bercerita perihal seseorang dan aku mendapatkan (keuntungan) ini dan itu.’’ At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 289).
Advertisement
Doanya
Ketika cemburu berlebih sedang melanda, segeralah mengucap istighfar. Agar cemburu tersebut tidak kebablasan, dianjurkan untuk membaca doa ini.
بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ دَاوِنِي بِدَوَائِكَ، وَاشْفِنِي بِشِفَائِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ، وَاحْذَرْ عَنِّي أَذَاكَ
Bismillah, Allahumma daawini bidawaaika, wasyfini bisyifaaika, wa aghnini bifadhlika 'amman siwaaka, wahdzar 'anni aadzaka.
Artinya,
"Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah obatilah aku dengan pengobatan-Mu, dan sembuhkanlah aku dengan kesembuhan-Mu. Cukupilan aku dengan karunia-Mu, jangan sampai aku meminta kepada selain-Mu, dan jauhkanlah aku dari penyakit-Mu.