Sukses

Amalan agar Aman dan Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat

Meski demikian fase-fase mengerikan hari kiamat, ternyata ada beberapa amalan agar kita terbebas dari rasa takut di hari yang kedatanganya ini merupakan suatu keniscayaan.

Liputan6.com, Cilacap - Hari kiamat merupakan hari kehancuran alam semesta dan menandakan berakhirnya kehidupan dunia. Pasca-kiamat, seluruh manusia akan mengalami kehidupan yang baru di alam akhirat.

Gambaran menyeramkan dan menakutkan peristiwa kiamat banyak digambarkan dalam beberapa ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW.

Kengerian peristiwa kiamat, tidak hanya dirasakan manusia saat ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil saja, melainkan kejadian setelahnya yang menyebabkan semua manusia takut dan gemetar.

Sebagaimana kita ketahui, fase selanjutnya setelah kehancuran alam semesta ini ialah fase di mana seluruh manusia dibangkitkan dari kuburnya dan digiring menuju Padang Mahsyar. Tak kalah mengerikannya ketika manusia disidang untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya.

Meski demikian mengerikannya fase-fase di hari kiamat yang harus dilalui, ternyata ada beberapa amalan agar kita terbebas dari rasa takut di hari yang kedatanganya merupakan suatu keniscayaan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Amalan Terbebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat

Rasulullah SAW menjelaskan perihal  amalan orang yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad yang menyebutkan:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْهًما قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاَثَةٌ لَا يَهُوْلُهُمُ الْفَزَعُ الأكْبَرُ وَلَا يَنَالهُمُ الحِسَابُ هُمْ عَلى كَثِيبٍ مِنْ مِسكٍ حَتَّى يُفْرَغَ مِنْ حِسَابِ الخَلائِقِ رَجُلٌ قَرأَ القُرآنَ ابْتِغَآْءَ وَجْهِ اللهِ وَاَمَّ قَوْماً وَهُمْ بِهِ رَاضُوْنَ وَدَاعٍ يَدْعُوْنَ إلى الصَّلواتِ ابْتِغآء وجْهِ اللهِ وَرَجُلٌ اَحْسَنَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَوَالِيهِ. (رواه الطبراني في معاجم الثلاثة).

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari yang sangat menakutkan dan mereka tidak akan dihisab, mereka berada diatas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia: (1) Seseorang yang membaca Alquran semata-mata mengharap ridha Allah, dan ia mengimami suatu kaum sedang mereka menyukainya; (2) Dai yang mengajak shalat semata-mata mengharap ridha Allah SWT; (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara ia dengan tuannya dan antara ia dengan bawahannya.” (HR Thabrani)

Berdasarkan keterangan hadis di atas, bahwa ada beberapa amalan yang menyebabkan seseoran tidak mengalami ketakutan dan kecemasan di hari kiamat karena mereka terbebas dari hisab. Adapun amalan-amalan orang tersebut yaitu:

1. Membaca Al-Qur’an dengan ikhlas dan senantiasa mengharapkan ridla Allah SWT;

2. Mengajar mengerjakan shalat semata-mata karena Allah dan

3. Senantiasa menjaga hubungan baik dengat tuannya dan bawahannya.

3 dari 3 halaman

Kepanikan Seluruh Makhluk Hidup saat Datangnya Kiamat

Mengutip muslim.or.id, di antara ulama yang berpendapat sangkakala ditiup sebanyak tiga kali adalah Ibnul ‘Arabi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan Asy-Syaukani rahimahumullah.

Tiupan pertama, disebut dengan nafkhotul faza’, yaitu tiupan yang menyebabkan kaget, kepanikan, atau terkejutnya seluruh makhluk. Tiupan ini juga menyebabkan perubahan dan rusaknya keteraturan alam dunia. Tiupan pertama ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27]: 87)

Tiupan ke dua, disebut dengan nafkhotu ash-sha’qi, yaitu tiupan yang menyebabkan kematian seluruh makhluk. Tiupan ke tiga, disebut dengan nafkhotul ba’tsi wan nusyuur, yaitu tiupan dibangkitkannya seluruh makhluk.

Tiupan sangkakala ke dua dan ke tiga ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar [39]: 68)

Tiupan ketiga juga ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ

“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36]: 51)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul