Liputan6.com, Jakarta - Mengapa pada hari-hari terakhir Ramadhan banyak muslim yang sibuk memburu Lailatul Qadar? Itu karena Lailatul Qadar adalah malam yang mulia, malam yang agung, dan malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Begitu banyak keistimewaan dari malam Lailatul Qadar. Sampai-sampai Allah SWT akan mengampuni dosa terdahulu bagi hamba yang melaksanakan sholat malam di saat Lailatul Qadar.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Imam Bukhari).
Advertisement
Baca Juga
Mayoritas ulama khususnya Mazhab Syafi’i sepakat bahwa malam Lailatul Qadar ada di antara sepuluh hari terakhir Ramadhan. Di sepuluh hari terakhir ini dianjurkan untuk menghidupkan setiap malamnya sebagaimana hadis berikut.
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” (HR Muslim)
Untuk meraih Lailatul Qadar, pada sepuluh hari terakhir Ramadhan banyak muslim yang memilih untuk menghidupkan setiap malamnya dengan beri'tikaf di masjid. Tujuan i’tikaf di masjid agar bisa fokus beribadah kepada Allah SWT demi meraih Lailatul Qadar.
Pertanyaannya, bagaimana dengan ibadah di rumah? Apakah ibadah di rumah bisa meraih keutamaan Lailatul Qadar? Simak penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Simak Video Pilihan Ini:
Ibadah di Rumah untuk Meraih Lailatul Qadar
Buya Yahya mengatakan, untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar tidak harus di masjid. Dengan ibadah di rumah pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan bisa mendapatkan Lailatul Qadar.
“Jangan sampai gara-gara tidak ke masjid Anda tidak dapat kebaikan. Kalau hari-hari biasa suaminya i'tikaf di masjid, istrinya di rumah jaga anak Anda, jangan mau ketinggalan. Bangun di malam itu. Penuhi panggilan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (3/4/2024).
Buya Yahya menuturkan, keutamaan Lailatul Qadar begitu luar biasa. Siapa yang meminta ampun pada malam Lailatul Qadar, maka Allah SWT akan mengampuninya. Siapa yang minta hajat, Allah SWT akan memenuhinya.
“Biarpun di rumah tetap berdzikir, baca Al-Qur’an, baca sholawat, dan seterusnya. Intinya hidupkan malam itu dengan ibadah (meski di rumah). Itulah yang dimaksud orang menemui Lailatul Qadar,” tutur Buya Yahya.
Advertisement
Doa di Malam Lailatul Qadar
Ada doa yang diajarkan Nabi SAW untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar. Meskipun tidak diketahui kapan waktu pastinya Lailatul Qadar, amalan doa ini dapat dibaca pada sepuluh hari terakhi Ramadhan.
Mengutip laman NU, berikut doanya.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni.
Artinya: "Sesungguhnya Engkau dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku."
Doa ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut.
وَعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إنْ وَافَقْت لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Dari 'Aisyah, beliau berkata, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam lailatul qadar?. Beliaupun bersabada: "Berdoalah engkau dengan doa "اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي " "Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku." (HR. Imam Ahmad)
Wallahu a’lam.