Sukses

Orang Paling Mulia di Hari Kiamat Menurut Rasulullah, Siapakah Mereka?

Rasulullah menyebutkan bahwa para muadzin adalah orang-orang paling mulia di hari kiamat dan memiliki kedudukan yang tinggi

Liputan6.com, Jakarta - Adzan meruupakan seruan atau panggilan untuk melaksanakan sholat fardhu bagi umat muslim. Orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin.

Akan tetapi terkadang tugas para muadzin ini dipandang sebelah mata. Tugas mengumandangkan azan kerap dinomorduakan ketimbang tugas lainnya seperti Imam sholat.

Namun dalam pandangan Islam ternyata para pengumandang adzan memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia di hari kiamat. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya.

Disebutkan dalam Al-Adzkar, Imam An-Nawawi menukil satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah SAW bersabda, "para muadzin adalah orang-orang yang paling mulia derajatnya di hari kiamat".

Tak hanya itu, tugas seorang muadzin juga memiliki keutamaan lain yang perlu diketahui. Berikut ulasannya selengkapnya mengutip dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Setara dengan Pahala Shaf Pertama

Disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika manusia mengetahui (keutamaan) shaf pertama dan adzan, dan mereka tidak bisa mendapatkannya melainkan dengan undian, pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapatkan kemuliaannya).”

Kedudukan yang Mulia

Disebutkan dalam al-Adzkar, Imam an-Nawawi menukil satu riwayat mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda,

“Para muadzin adalah orang-orang yang paling mulia derajatnya di Hari Kiamat.”

3 dari 3 halaman

Seluruh Makhluk menjadi Saksi

“Tidaklah terdengar suara muadzin oleh jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada Hari Kiamat.”

Saking mulianya para muadzin ini, para ulama membahasnya panjang lebar dan membandingkan kedudukan muadzin dan para imam shalat. sebagian ulama mengatakan, kedudukan keduanya sederajat. Sebagian lainnya meninggikan kedudukan para imam. Sebagian lainnya lagi lebih mengunggulkan para muadzin. Dan yang terakhir, disarankan bagi seseorang yang mampu menjadi imam lebih memilih menjadi imam, dan jika tidak, mereka dianjurkan untuk menjadi muadzin.

Betapa mulia para muadzin ini. Mereka terjaga dan bangun lebih awal untuk membangunkan kaum Muslimin. Jika pun sebagian mereka ada yang mendapat imbalan duniawi, sungguh derajat akhirat lebih mulia dari segala takaran dunia.

Sebagai penutup, amat penting kiranya bagi calon mertua untuk menyeleksi calon menantu laki-lakinya kelak. Jika ia bisa mengumandang adzan, letakkan pada posisi dipertimbangkan. Andai terbiasa adzan, jangan segan untuk memilihnya.

Dan jika tidak pernah adzan dengan alasan sibuk bekerja, pertimbangkanlah baik-baik. Sebab adzan adalah dakwah yang paling mudah.