Liputan6.com, Jakarta Pemain klub Liga Inggris Arsenal, Mohamed Elneny, mengungkap arti penting menjalankan ibadah puasa Ramadhan serta dampaknya buat dia sebagai pesepak bola.
Penggawa asal Mesir itu menilai puasa di bulan Ramadhan 2024 bukan semata-mata dipandang sebagai praktik keagamaan biasa, melainkan juga aktivitas penting yang membantu meningkatkan mental serta spirtual pemain.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Elneny memang merupakan satu dari sekian banyak pesepak bola Muslim Premier League yang menjalankan ibadah puasa.
Advertisement
Para pemain tersebut harus menghadapi tantangan besar dengan pantang mengonsumsi makanan dan minuman sejak fajar hingga sebelum matahari terbenam, di tengah tingginya intensitas persaingan liga.
Pihak Liga Inggris sendiri sebenarnya sudah menunjukkan toleransi besar terhadap ibadah puasa Ramadhan pemain Muslim dengan meminta ofisial pertandingan menghentikan sementara pertandingan yang beririsan dengan waktu buka puasa.
Pesepak bola diizinkan mengonsumsi minuman, gel energi, hingga suplemen untuk membatalkan puasanya sepanjang periode tersebut.
Arti Penting Puasa Menurut Mohamed Elneny
Mohamed Elneny yang merasakan sendiri tantangan puasa sebagai pesepak bola rupanya tidak memandang ibadah tersebut sebagai kesulitan. Malahan menurut dia, puasa mengajarkan atlet untuk membangun kebiasaan baik serta berperilaku secara benar bagi diri sendiri, keluarga, serta pekerjaan.
“Ramadhan adalah hal terbaik karena orang-orang biasanya hanya memandang ibadah puasa sebagai (kewajiban pantang) makan dan minum, padahal ide di baliknya sebenarnya bukan cuma itu,” ucap Elneny membagikan pandangannya soal puasa, seperti dilansir dari situs resmi Arsenal.
“(Ibadah puasa ini) ialah tentang mengatur hari Anda serta membangun kebiasaan baik untuk bisa berperilaku secara benar dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, serta bagi diri Anda sendiri,” sambung pesepak bola berusia 31 tahun.
Advertisement
Membangun Tradisi Berbagi
Tak sampai di situ, Elneny juga menilai bulan puasa sekaligus menjadi sarana membangun tradisi berbagi kepada yang membutuhkan.
Umat Muslim pun diajarkan lebih mensyukuri makanan dan minuman yang mereka pantangkan sepanjang hari saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
“Kami memberi makanan, uang. Kami harus memberi karena orang-orang kurang mampu berjuang dengan hal itu sepanjang hidup mereka. Sekarang (lewat ibadah puasa), Anda bisa menghargai hal-hal yang Anda puasakan,” tandasnya.