Sukses

Bacaan Dzikir Agar Lancar saat Terjebak Macet, Amalan Perjalanan Mudik

Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu KH Sujadi memberikan sebuah amalan dzikir yang bisa dilakukan saat menghadapi situasi kondisi kemacetan ataupun antrean. Berikut bacaan dzikir dan penjelasan amalannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang lebaran Idul Fitri, banyak masyarakat yang tinggal di perkotaan pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan orang tua, keluarga, hingga sanak saudaranya. Istilah yang dikenal untuk menyebut pulang kampung halaman saat momen lebaran adalah mudik.

Mudik sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan setiap tahunnya, khususnya pada momen lebaran. Pulang ke kampung halaman menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para perantau pada hari-hari terakhir Ramadhan.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan mudik tidak selancar hari-hari biasanya. Sepekan sebelum lebaran, arus lalu lintas dipadati oleh pemudik. Kemacetan parah terjadi di beberapa titik saat arus mudik lebaran.

Banyak pemudik yang terjebak macet. Perjalanan yang biasanya ditempuh dalam waktu singkat kini pada momen lebaran harus menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan. Kesabaran benar-benar diuji saat perjalanan mudik.

Untuk menghadapi situasi ini, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu KH Sujadi memberikan sebuah amalan dzikir yang bisa dilakukan saat menghadapi situasi kondisi kemacetan ataupun antrean. Berikut bacaan dzikir dan penjelasan amalannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini Amalannya

Mengutip NU Online, amalan saat menghadapi kemacetan yang diijazahkan KH Sujadi adalah dengan mengucapkan dzikir salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna yakni ‘Ya Quddus’.

Menurut Kiai Sujadi, dengan membaca dzikir ‘Ya Quddus’ berulang-ulang dalam situasi tersebut, maka antrean ataupun kemacetan yang dihadapi akan segera terurai. 

“Kalau sedang terjebak kemacetan di jalan, dengan membaca Ya Quddusu.. Ya Quddusu.. maka Insyaallah kondisi yang penuh dan sesak akan menjadi lapang,” katanya, dikutip Ahad (7/4/2024).

Ia mencontohkan dengan situasi kepadatan jamaah yang sedang melakukan Tawaf pada kondisi normal di Masjidil Haram. 

Menurutnya, amalan ini bisa dilakukan guna menyibak dan melapangkan jalan, terlebih saat akan beribadah di berbagai titik lokasi Masjidil Haram yang menjadi tempat mustajabah untuk berdoa dan biasanya dipadati dengan ribuan jamaah, seperti Hajar Aswad, Multazam, Hijr Ismail, atau Makam Ibrahim. 

Bacaan dzikir ini juga bisa diamalkan saat menghadapi kemacetan atau antrean saat perjalanan mudik.

3 dari 3 halaman

Asmaul Husna Adalah Doa

Ijazah amalan ini disampaikannya saat melakukan kajian tafsir ayat Al-Qur’an yang termaktub di dalamnya kata Asmaul Husna yakni Surat Al-Isra’ ayat 110. Dalam ayat ini Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menyeru nama Allah dengan nama-nama terbaik-Nya yang terkumpul dalam Asmaul Husna. 

Dalam Kitab Tafsir Jalalain yang menjadi referensi kajian tersebut, tertulis juga sebuah hadis yang menjelaskan bahwa Allah memiliki 99 nama yang terkenal dengan nama Asmaul Husna. 99 nama ini memiliki keistimewaan-keistimewaan yang salah satunya adalah sebagai doa. Wallahu a’lam.