Sukses

Bolehkah Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan?

Puasa sunnah Syawal enam hari memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu keutamaannya adalah mendapat pahala puasa setahun.

Liputan6.com, Jakarta Puasa sunnah Syawal enam hari memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu keutamaannya adalah mendapat pahala puasa setahun. 

Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).

Namun bagaimana dengan orang yang punya utang puasa Ramadhan? Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan, orang punya punya utang puasa Ramadhan sebaiknya melakukan qadha puasa. 

Jangan khawtir bagi yang menyelesaikan dulu utang puasanya di bulan Syawal. Kata Buya Yahya, meskipun melaksanakan puasa qadha Ramadhan tapi bisa mendapat pahala sunnah puasa di bulan Syawal.

“Jadi dahulukan bayar utang (qadha puasa Ramadhan). Cuma Allah kan Maha Kasih. Ibu bayar utang paskan di bulan Syawal, maka ibu dapat pahala Syawal. Niatnya bayar utang saja. Kan enak,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (9/4/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puasanya Tetap Sah, tapi...

Buya Yahya mengatakan, melaksanakan puasa sunnah Syawal juga sebenarnya tidak masalah. Puasanya tetap sah. Hanya saja, jika niatnya puasa Syawal maka utang puasa Ramadhan-nya belum dibayar.

“Tapi kalau bayar utang (puasa), sunnahnya dapat. Cukup (niat) saya mengqadha puasa Ramadhan di bulan Syawal. Utangnya kebayar, kemudian dapat pahala sunnah,” tutur Buya Yahya.

“Tapi jangan didobel niatnya. Kalau dobel, puasanya gak sah. Misalnya, aku puasa qadha dan puasa syawal, gak sah. Cukup Anda niat puasa bayar utang, nanti Allah akan memberikan pahala Syawal,” tambah Buya Yahya.

Jika masih ada waktu, orang yang sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan bisa melaksanakan puasa sunnah sebanyak enam hari di bulan Syawal.

3 dari 3 halaman

Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Sunnah Syawal

Bagi yang akan mengerjakan qadha puasa Ramadhan di bulan Syawal, berikut adalah lafal niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".

Waktu niat puasa qadha Ramadhan adalah malam hari hingga sebelum waktu fajar tiba.

Jika sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa sunnah Syawal berikut adalah lafal niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”

Jika lupa niat malam hari, niat puasa sunnah Syawal boleh dilakukan di siang hari sampai sebelum waktu dzuhur. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.