Sukses

Gus Baha Ungkap Amalan Mudah tapi Merupakan Kebaikan Tertinggi Menurut Rasulullah SAW

Ulama ahli Qur’an yang sekaligus Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan bahwa terdapat amalan mudah akan tetapi mendapat predikat kebaikan tertinggi menurut Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Cilacap - Ulama ahli Qur’an sekaligus pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan bahwa terdapat amalan mudah akan tetapi mendapat predikat kebaikan tertinggi menurut Rasulullah SAW.

Santri kesayangan KH Maemoen Zubair atau Mbah Moen jarang sekali memberikan amalan-amalan yang sulit. Hal ini dimaksud agar mudah diamalkan oleh masyarakat muslim secara luas.

Dalam beberapa kesempatan ceramahnya, pendakwah nyentrik yang lekat dengan kopiah hitam dan kemeja putih ini acapkali memberikan materi-materi seputar keislaman yang mudah.

Beliau tersohor dengan keluasan dan kedalaman dalam bidang tafsir dan fiqih. Pembawaanya yang santai dan sering diselipi humor ringan dan analogi sederhana membuat materi dakwahnya mudah sekali diterima oleh kalangan awam agama sekalipun.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini Amalannya

Salah satu amalan mudah yang memiliki predikat kebaikan tertinggi menurut Rasulullah ialah berkawan baik dengan teman bapak kita. Amalan ini tergolong mudah, pasalnya tidak perlu mengeluarkan banyak materi atau uang. Cukup hanya berkawan baik saja.

“Kata Rasulullah di sebuah hadis, kebaikan tertinggi itu adalah berkawan baik sama teman bapaknya,” tuturnya dikutip dari tayangan YouTube @gusbahaTV702, Kamis (11/04/2024).

“Saya ini dekat sekali dengan prof Zaini Dahlan, sehingga harus hormati putrinya,” sambungnya.

Beliau juga mengatakan bahwa segala sesuatu jika dikaitkan dengan Allah SWT, maka akan berujung kepada keindahan.

“Jadi kalau hidup kamu sudah bertautan dengan Allah SWT, semuanya akan indah,” katanya.

3 dari 3 halaman

Bagian dari Berbakti Kepada Orang Tua

Menukil Republika, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan bahwa salah satu cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia adalah dengan tetap menjaga tali silaturrahim dengan para sahabat orang tua. Diriwayatkan sahabat Abdullah bin Umar atau anak dari Umar bin Khattab menyampaikan hadist yang maknanya seperti itu.  

حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَاللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ جَمِيعًا عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا خَرَجَ إِلَى مَكَّةَ كَانَ لَهُ حِمَارٌ يَتَرَوَّحُ عَلَيْهِ إِذَا مَلَّ رُكُوبَ الرَّاحِلَةِ وَعِمَامَةٌ يَشُدُّ بِهَا رَأْسَهُ فَبَيْنَا هُوَ يَوْمًا عَلَى ذَلِكَ الْحِمَارِ إِذْ مَرَّ بِهِ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ أَلَسْتَ ابْنَ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ قَالَ بَلَى فَأَعْطَاهُ الْحِمَارَ وَقَالَ ارْكَبْ هَذَا وَالْعِمَامَةَ قَالَ اشْدُدْ بِهَا رَأْسَكَ فَقَالَ لَهُ بَعْضُ أَصْحَابِهِ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ أَعْطَيْتَ هَذَا الْأَعْرَابِيَّ حِمَارًا كُنْتَ تَرَوَّحُ عَلَيْهِ وَعِمَامَةً كُنْتَ تَشُدُّ بِهَا رَأْسَكَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ وَإِنَّ أَبَاهُ كَانَ صَدِيقًا لِعُمَرَ

Ibnu Umar jika hendak ke Makkah biasanya membawa keledainya untuk dikendarainya, jika ia sudah bosan mengendarai unta, sambil mengikatkan sorban pada kepalanya. 

Pada suatu hari, ketika Ibnu Umar sedang mengendarai keledainya, tiba-tiba ada seorang laki-laki Arab badui yang lewat, Ibnu Umar berkata, "Bukankah kamu ini adalah fulan bin fulan?" Orang Arab badui itu menjawab, "Ya, benar."

Kemudian, Ibnu Umar memberikan keledainya kepada orang itu sambil berkata, "Ambillah keledai ini untuk kendaraanmu." Selain itu, Ibnu Umar juga memberikan sorbannya dengan mengatakan, "lkatkanlah surban ini di kepalamu." 

Salah seorang sahabat berkata kepada Abdullah bin Umar, "Semoga Allah mengampunimu wahai lbnu Umar, karena kamu telah memberikan keledai yang biasa kamu jadikan kendaraanmu dan sorban yang biasa kamu ikatkan di kepalamu kepada orang Arab badui itu." 

Abdullah bin Umar menjawab, "Wahai sahabat ketahuilah bahwasanya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda 'Di antara bakti seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia.' Sesungguhnya bapak orang Arab badui itu dahulu adaIah teman Umar bin Khattab." (HR Muslim) 

Untuk berbakti kepada orang tua yang telah wafat, sebagai anak harus mendoakan dan meminta ampunan kepada Allah untuk kedua orang tuanya yang telah wafat, dan menjalankan wasiat orang tuanya.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul