Sukses

Top 3 Islami: Derajat yang Lebih Tinggi dari Takwa Menurut Gus Baha, Masjid Mewah atau Menolong Orang Miskin

Artikel kedua yang juga populer adalah pertanyaan menohok dari Gus Baha, membangun masjid mewah atau menolong fakir miskin? Sementara, ketiga yaitu hukum puasa Syawal bertepatan di hari Jumat.

Liputan6.com, Jakarta - Allah menciptakan manusia untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Secara garis besar inilah yang disebut dengan takwa.

Ketakwaan ini kemudian bermanifestasi dalam berbagai aktivitas lain. Peribadatan sholat, puasa, menjauhi maksiat, dan lainnya.

Siapapun akan berharap bisa berada dalam golongan ini. Ada jaminan surga untuk orang-orang yang bertakwa.

Namun menurut Gus Baha, ada yang lebih tinggi derajatnya dibanding takwa. Apa itu?

Ulasan Gus Baha mengenai hal ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (12/4/2024).

Artikel kedua yang juga populer adalah pertanyaan menohok dari Gus Baha, membangun masjid mewah atau menolong fakir miskin?

Sementara, ketiga yaitu hukum puasa Syawal bertepatan di hari Jumat.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Gus Baha: Ada Derajat yang Lebih Tinggi dari Taqwa, Ternyata Ini..

Sering di antara kita mendengar istilah ‘takwa’ dan ‘syukur’. Kedua kata tersebut akrab terdengar di telinga kita.

Namun ketika kita disuguhi pertanyaan, tinggi mana antara takwa dan syukur. Agak sulit menjawabnya.

Mengutip kanal YouTube @nyantribarengofficial, ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal derajat takwa dan syukur. Menurut Gus Baha, syukur itu lebih tinggi dibanding takwa.

Takwa adalah kesadaran dan ketaatan kepada Allah, sementara syukur adalah sikap bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.

"Makanya saya mohon sekali jadi hubungan dengan Allah itu nomor satu itu syukur," kata Gus Baha.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Gus Baha: Penting Mana Bangun Masjid Mewah dengan Bantu Orang Miskin?

Ada satu fenomena yang kini menjamur di tengah masyarakat. Masjid megah dibangun di mana-mana.

Dalam satu kampung, terkadang ada dua atau lebih masjid mewah yang menghabiskan dana begitu besar.

Ada pernyataan menggelitik dari ulama NU asal Rembang, Gus Baha. Pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahaudin Nursalim ini justru menyayangkan jika ada orang kaya lebih mementingkan pembangunan masjid mewah dengan mengesampingkan orang miskin dan fakir di sekitarnya.

Sering sekali kita dengar untuk membangun masjid habis uang tidak sedikit, sumbangan bisa diatas Rp1 miliar, bahkan bisa Rp2 miliar.

Di sini ada orientasi yang berbeda dari diri manusia. Gus Baha mencoba mempertanyakan penting mana antara bangun masjid dengan kebaikan yang lain, misalnya bantu fakir miskin atau kaum dhuafa.

"Coba misalnya Anda bangun masjid habis Rp2 miliar yang harusnya Rp1 miliar sudah jadi. Terus nanti suatu saat ketemu Allah ditanya, itu ada orang miskin, fakir miskin yatim andaikan kamu sumbang Rp1 miliar bisa sejahtera semua orang miskin itu," kata Gus Baha seperti yang dikutip dari Channel Youtube @gusbahatv702.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Puasa Syawal Bertepatan dengan Hari Jumat, Bagaimana Hukumnya?

Setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk kembali berpuasa selama 6 hari pada bulan Syawal. Waktu terbaik adalah enam hari pertama di bulan Syawal.

Namun begitu, karena berbagai penyebab, sebagian muslim ada yang tidak bisa melaksanakan kesunnahan itu. Karenanya, puasa sunnah Syawal diperbolehkan dilakukan seacara berurutan atau selang-seling setelah tanggal 1 Syawal.

Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk menunaikannya.

Sebagaimana Rasul menerangkan tentang ganjaran puasa enam hari di bulan Syawal ibarat puasa setahun penuh. Dikatakan dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”

Namun, mungkin sering menjadi pertanyaan dan beberapa orang juga belum memahami secara pasti perihal apakah puasa Syawal diperbolehkan dilakukan pada hari Jumat? Yuk simak ulasan berikut sebagaimana dikutip dari laman dream.co.id.

Selengkapnya baca di sini