Sukses

Gunung Thur dan Kisah Binasanya Ya'juj dan Ma'juj

Ya’juj dan Ma’juj terkenal karena sifat rakus dan serakahnya serta memiliki karakter perusak dan beringas yang menyebabkan bencana kekeringan dan kelaparan di mana-mana

Liputan6.com, Cilacap - Munculnya Dajjal dan Ya’juj dan Ma’juj menjadi dua di antara beberapa tanda kiamat kubra yang populer dalam eskatologi Islam. Makhluk ini keluar dan menjadi pertanda bahwa kiamat sudah makin dekat.

Dajjal tersohor karena fitnahnya yang begitu besar yang belum pernah dirasakan oleh manusia sebelumnya. Banyak umat manusia yang tertipu oleh Dajjal dan bersedia menjadi pengikutnya.

Sementara Ya’juj dan Ma’juj terkenal karena sifat rakus dan serakahnya serta memiliki karakter perusak dan beringas yang menyebabkan bencana kekeringan dan kelaparan di mana-mana.

Di akhir zaman menjelang kiamat, kaum perusak yang dinamakan Ya’juj dan Ma’juj ini akan muncul. Semua wilayah akan berhasil dimasukinya, kecuali 3 kota suci ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

3 Kota Suci yang Tidak Dimasuki Ya’juj dan Ma’juj

Rupanya Rasulullah SAW pernah berjumpa dengan Ya’juj dan Ma’juj di mana jumlah mereka yang ratusan bahkan ribuan kali lipat dibandingkan dengan jumlah manusia.

Terdapat suatu kisah menarik yang termaktub dalam Kitab Syarah Sullam At-Taufik karya Imam Nawawi Al-Bantani. Rasulullah pernah berjumpa dan berpapasan dengan kaum perusak ini.

Mereka disebut dengan nama Yajuj dan Majuj karena jumlah dan kekuatan mereka yang begitu hebat.

Mereka memakan rumput, pohon, kayu bakar, dan manusia (kanibal). Meski demikian, Yajuj dan Majuj tidak dapat memasuki tiga kota suci yaitu Mekkah, Madinah dan Baitul Maqdis.

3 dari 4 halaman

Para Nabi Membicarakan Ya’juj dan Ma’juj

Dalam peristiwa ajaib yakni Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim, Musa dan Isa AS. Dalam pertemuan ini Rasulullah membicarakan tentang kiamat dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Ya’juj dan Ma’juj.

Perihal kisah perjumpaan Rasulullah SAW dengan ketiga utusan Allah tersebut, dapat dilacak dalam hadis di bawah ini,

Dari Abdullah bin Masud RA, dia berkata: "Ketika malam diisra'kannya Rasulullah, beliau berjumpa dengan Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa 'alaihimussalam, lalu mereka membicarakan tentang Kiamat hingga beliau bersabda: "Maka mereka mengembalikan pembicaraan kepada Isa.

Lalu beliau (Isa) menyebutkan terbunuhnya Dajjal, kemudian berkata "Selanjutnya manusia kembali ke negeri-negeri mereka, lalu dihadang oleh Yajuj dan Majuj yang berdatangan dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Mereka tidak akan melewati air kecuali meminumnya, tidak juga melewati sesuatu kecuali menghancurkannya, kemudian mereka (para Sahabat Isa) meminta pertolongan kepadaku, lalu aku berdoa kepada Allah, maka Allah membinasakan mereka." 

 

4 dari 4 halaman

Binasanya Ya'juj dan Ma'juj

Menukil suaramuslim.net, setelah Nabi Isa berhasil menyelamatkan umat Islam dari Dajjal, maka berikutnya ada musuh yang lebih dahsyat dari Dajjal, yaitu Ya’juj Ma’juj yang keluar bagaikan air bah. Sebagaimana Firman Allah:

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). (Al-Anbiya: 96).

Ya’juj dan Ma’juj secara bahasa berasal dari الاوجة (al awjah) yang berarti kebercampuran. Atau dari kata الاوج (al awj) yang berarti kecepatan berlari. Dinamakan demikian karena mereka suku yang bercampur baur dan berkecepatan dalam memusnahkan manusia lainnya.

Dalam sebuah hadis dari An-Nawwas bin Sam'an RA di disebutkan bahwa Allah memberitahukan kepada Nabi Isa akan keluarnya Yajuj dan Majuj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka.

Allah memerintahkan Nabi Isa dan umat muslim ketika itu untuk hijrah ke Gunung Thur ketika Yajuj dan Majuj berhasil keluar dari tembok yang dibangun Dzulqarnain pada akhir zaman.

Setelah Nabi Isa AS berdoa kepada Allah, maka Allah membinasakan Yajuj dan Majuj dalam satu malam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul