Sukses

Begini Doa Memaksa Allah Menurut Gus Baha

Gus Baha menceritakan, doa tersebut singkat sekali dan bisa menggunakan bahasa Indonesia. Doa ini dipanjatkan seorang Arobi yang berdoa di Raudhoh

Liputan6.com, Jakarta - Ulama ahli tafsir Al-Qur'an dan Fiqih KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha sering mengangkat soal keislaman dengan cara-cara yang mudah dimengerti.

Seringkali dia juga membagikan doa-doa yang tidak memberatkan. Nyaris semua orang bisa menjalankan.

Dalam sebuah majelis pengajian Gus Baha bercerita telah mendapatkan sanad doa memaksa Tuhan atau Allah.

"Tadi saya diajari doa memaksa Tuhan, saya punya sanad yang mungkin lebih keren," katanya seperti dalam ungghan Youtube @RuangSinau.

Gus Baha menceritakan, doa tersebut singkat sekali dan bisa menggunakan bahasa Indonesia. Doa ini dipanjatkan seorang Arobi yang berdoa di Raudhoh (taman surga).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Adab Berdoa dalam Islam

"Ya Allah jika saya Engkau jadikan orang sholeh maka yang senang adalah kekasihmu. Jika Engkau menjadikan saya orang fasik maka yang senang musuhmu yaitu iblis, tinggal Jenengan maunya menyenangkan kekasih-Mu apa musuh-Mu," ujar Gus Baha saat menyebutkan doa memkasa Tuhan.

Akhirnya ada keputusan agar sholeh saja. "Ya sudah soleh saja. Seorang Sholeh yang suka Rosulullah. Rosulullah berstatus habbiballah atau kekasih Allah," ujarnya.

Mengutip dari kanal NU Online, dalam Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan 10 adab berdoa. Hal ini menunjukkan betapa sakralnya ibadah doa.

Pertama, kamu menantikan waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.

Kedua, kamu memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan siap tempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya.

3 dari 3 halaman

Adab Berdoa dalam Islam

Ketiga, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa.

Keempat, mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

Kelima, menghindari kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru melewati batas dalam berdoa. Prinsipnya tidak berlebihan dalam penggunaan kata-kata saat berdoa.

Keenam, berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah SWT.

Ketujuh, mantap hati dalam berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa. Sufyan bin Uyaynah mengatakan, sadar akan kondisi dirimu jangan sampai menghalangimu untuk berdoa kepada-Nya. Allah, kata Sufyan, tetap menerima permohonan Iblis yang tidak lain adalah makhluk-Nya yang paling buruk.

Kedelapan, meminta terus menerus dalam berdoa.

Kesembilan, membuka doa dengan lafal zikir. Kamu dianjurkan untuk membuka doa dengan pujian dan shalawat. Demikian pula ketika mengakhiri doa.

Kesepuluh, tobat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan menghadap Allah SWT dengan cara mematuhi segala aturan agama. Pasal sepuluh ini yang sangat penting.

Artinya, “Pasal kesepuluh, ini pasal terpenting dan cukup mendasar dalam pengabulan doa, yaitu tobat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah SWT,” (Lihat An-Nawawi, Al-Adzkar Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, Kairo, Darul Hadits, 2003 M/1424 H, halaman 372).

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul