Sukses

Memberi Salam Hanya kepada Orang-Orang Tertentu Merupakan Tanda Kiamat, Ini Hadisnya

Salah satu tanda kiamat yang jarang diketahui ialah orang-orang yang hanya memberi salam terbatas kepada orang-orang tertentu saja.

Liputan6.com, Cilacap - Rasulullah SAW banyak memberikan penjelasan perihal tanda-tanda kiamat. Hal tersebut dapat dilacak dalam sabda-sabda beliau perihal eskatologi Islam.

Tanda-tanda kiamat yang beliau sampaikan meliputi tanda-tanda kiamat kubra (besar) dan sughra (kecil). Tanda-tanda kiamat ini sebagai penanda supaya kita secepat mungkin mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya guna kehidupan di akhirat kelak.

Salah satu tanda kiamat yang jarang diketahui ialah perihal orang-orang yang hanya memberi salam terbatas kepada orang-orang tertentu saja.

Perihal tanda kiamat yang satu ini tentu saja terdengar asing bagi kita. Akan tetapi, menelisik pada sabda Rasulullah SAW, hal ini secara tekstual dijelaskan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini Hadisnya

Menukil Republika, Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan apa saja yang menjadi tanda-tanda semakin dekatnya Hari Kiamat, melalui sejumlah riwayat hadis. Tentu ini dimaksudkan sebagai pesan kepada umat Muslim untuk mempersiapkan diri dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda:

بينَ يدَي السَّاعةِ : تسليمُ الخاصَّةِ ، و فُشُوُّ التَّجارةِ حتَّى تُعينَ المرأةُ زوجَهَا علَى التَّجارةِ ، و قَطعُ الأرحامِ ، و فُشُوُّ القلَمِ ، و ظُهورُ الشَّهادةِ بالزُّورِ ، و كِتْمانُ شَهادةِ الحقِّ

"Menjelang hari kiamat, orang hanya memberi salam kepada orang-orang tertentu, meluasnya perdagangan sehingga wanita membantu suaminya dalam berdagang, terputusnya hubungan kekeluargaan, meluasnya pena, kesaksian palsu, dan penyembunyian kesaksian yang benar." (HR. Bukhari, dalam Al Adab Al Mufrad).

3 dari 3 halaman

Penjelasan Hadis

Masih menukil Republika, dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah ketika seorang Muslim hanya memberi salam kepada orang-orang tertentu. Artinya, hanya memberi salam kepada orang-orang terdekat dan yang dikenalnya, tetapi tidak memberi salam kepada Muslim umumnya  jika bertemu dengan mereka.

Selain itu, beliau juga menyebutkan salah satu tanda dekatnya Hari Kiamat adalah meluasnya perdagangan. Artinya, merujuk pada tersebarnya perdagangan atau perniagaan sehingga perempuan membantu suaminya dalam berdagang atau berdagang dengan selain suaminya.

Tanda lainnya adalah terputusnya hubungan kekeluargaan, yang berarti tidak ada lagi komunikasi dan kasih sayang di antara kerabat keluarga. Selanjutnya, meluasnya penulisan, yang artinya mengacu pada penyebaran penulisan dan munculnya ilmu pengetahuan.

Tanda kiamat lainnya adalah munculnya kesaksian palsu. Menjelang hari kiamat, kesaksian palsu begitu banyak terjadi di antara manusia. Seseorang bersaksi atas hal yang tidak diketahuinya atau bersaksi yang tidak sesuai dengan kebenaran.

Tanda dekatnya kiamat yang disebutkan dalam hadits tersebut ialah menyembunyikan kesaksian yang benar, yakni menyembunyikan kesaksian yang benar dalam pengadilan atau lainnya karena rasa takut atau malas. Tanda-tanda ini menunjukkan kemunculan kebatilan dan kuatnya posisi mereka di atas orang-orang yang benar.

Dari hadits itu juga, dapat dipahami apa yang disampaikan Nabi SAW dalam hadits tersebut merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kebenaran kenabian beliau. Dalam banyak hadits, terdapat sabda yang menyebut tentang peristiwa yang di masa yang akan datang.

Hadits tersebut sekaligus memberikan gambaran tentang kemampuan beliau dalam melihat peristiwa yang terjadi di masa depan. Ini menunjukkan pengetahuan beliau yang luas dan tak terbatas, karena hal ini bukanlah sesuatu yang dapat diketahui oleh manusia biasa.

Hal itu menjadi bukti nyata akan kenabian beliau karena mengandung pengetahuan yang jauh melampaui kemampuan manusia biasa, dan terbukti kebenarannya seiring berjalannya waktu. Ini menegaskan beliau memang seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa kebenaran kepada umat manusia.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul