Sukses

Keutamaan Istighfar Menurut Ustadz Adi Hidayat, Doa Cepat Terkabul

slam sangat menganjurkan muslim untuk senantiasa menghiasi bibirnya dengan istighfar. Selain itu, dengan istighfar, Allah SWT akan menganugerahkan banyak sekali keutamaan.

Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah ternama asal Pandeglang, Banten Ustadz Adi Hidayat (UAH) menerangkan perihal keutamaan dahsyat istighfar.

Istighfar merupakan ucapan yang berisi permohonan ampun kepada Allah atas segala kehilafan dan dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Islam sangat menganjurkan muslim untuk senantiasa menghiasi bibirnya dengan istighfar. Allah SWT akan menganugerahkan banyak sekali keutamaan istighfar.

Ustadz yang menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 ini menyebutkan keutamaan-keutamaan luar biasa bagi orang yang istiqamah mengucapkan istighfar.

Tak sekadar ampunan, ada berbagai keutamaan lain yang terkandung dalam istighfar. Salah satunya yakni, doa lebih cepat terkabul.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Keutamaan Istighfar

Ada beberapa keutamaan istighfar sebagaimana dikemukakan oleh UAH. Menurutnya istighfar dapat menyebabkan doa seseorang cepat terkabul.

“Keutamaan istighfar itu cepat mengabulkan doa,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @vidioberfaedah99, Selasa (23/04/2024).

Hal ini sesuai dengan firman Allah:

۞ وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

“Dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud 61).

Keutamaan yang lain sebagaimana diungkapkan oleh UAH ialah istighfar ialah mampu menggugurkan dosa-dosa dan mempermudah aktivitas,”

“Yang kedua istighfar itu itu banyak menggugurkan dosa ketiga istighfar itu mempermudah aktivitas orang yang rajin istigfar keutamanya banyak,”

Beliau kemudian menyitir firman Allah SWT dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 18 sebagai berikut:

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

“Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).”

 

3 dari 3 halaman

Ragam Bacaan Istigfar

Terdapat beberapa redaksi istighfar dari mulai yang singkat seperti astaghfirullahal'adzim, sapai dengan yang panjang. Menukil republika, ada berapa redaksi istighfar yang terkategori lafalnya cukup panjang sebagai berikut.

Pertama  

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ 

“Allôhumma anta rabbî lâ ilâha illâ anta kholaqtanî, wa ana ‘abduka, wa ana ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. a’ûdzu bika min syarri mâ shona’tu, abû`u laka bini’matika ‘alayya wa abû`u bidzanbî, faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.”  

(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).  

Kedua   

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ؛ فَاغْفِرْ لِي  مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  

“Allôhumma innî dzolamtu nafsî dzulman katsîron, wa lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta faghfirlî maghfirotan min ‘indika warhamnî, innaka antal ghofûrur rohîm.”  

(Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzalimi diriku sendiri dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa melainkan hanya Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan sayangilah aku. Sesungguhnya Engkau Mahapengampun lagi Mahapenyayang). 

Ketiga  

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ 

“Astaghfirullôhal ‘adzîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaihi”. 

(Aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Mahahidup dan Maha berdiri sendiri).

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul