Liputan6.com, Jakarta - Selalu ada yang menarik dari pengajian Gus Iqdam. Kali ini adalah seorang janda muda satu anak yang curhat karena dilarang menikah.
Dalam rutinan Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, jemaah perempuan bernama Anis asal Tulungagung ini beruntung bisa langsung berdialog dengan Gus Iqdam. Sebab, Gus Iqdam sengaja mencari sosok janda yang memiliki anak kecil.
Nah, Anis dipilih panitia dan diperlihatkan KTP-nya sekaligus. Benar bahwa janda memiliki anak usia 5 tahun.
Advertisement
"Suaminya kemana?" tanya Gus Iqdam dikutip dari Youtube Wong Sambi New.
"Meninggal Gus, sakit diabetes," ucap Anis.
Ternyata perempuan ini ditinggal suaminya sudah dua tahun.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tak Mau Hadiah Apa-Apa, Sepeda Motor dan HP Baru Ditolak
Ketika mendengar pernyataan Gus Iqdam bahwa suaminya meninggal belum genap tiga tahun, Gus Iqdam melarang perempuan ini untuk menikah dulu, mungkin menunggu lebih dari 1.000 hari.
"Dua tahun we, urung sewune, jek tas, jangan menikah dulu yo jangan dulu," ucap suami Ning Nila.
Setelah melarang janda ini menikah dalam waktu dekat, kemudian Gus Iqdam menanyakan soal kehidupan sehari-hari pasca-ditinggal suaminya. Demi menghidupi anak semata wayangnya yang kini sudah PAUD, perempuan ini membuka usaha sebagai jasa potong rambut atau salon.
Begitu mendengar jawaban tersebut, Gus Iqdam yang dikenal mudah terharu ini menanyakan barangkali perempuan ini ingin memiliki barang atau apa untuk membantu aktivitas hariannya.
Ternyata perempuan ini tidak mau minta apa-apa, ia hanya ingin didoakan dan diberi restu dan kebaikan, agar bisa membesarkan anaknya dengan baik saja, tidak lebih.
Advertisement
Mau Dikasih Suami Juragan Tembakau sama Gus Iqdam
Bahkan Gus Iqdam saat itu juga menawarkan bantuan berupa handphone, bahkan speda motor baru sekalipun. Namun lagi-lagi perempuan ini tetap menolaknya.
"Pangestunipun gus, mugi-mugi kulo saget nggedeaken anak kulo Gus," katanya dengan sedikit terbata-bata, yang artinya ingin minta restu dan doa untuk membesarkan anaknya.
Ternyata Gus Iqdam masih penasaran dengan kondisi perempuan cantik ini. Dia menanyakan kondisi keluarganya, soal rumah yang ditempati hingga dengan siapa ia tinggal di rumahnya.
Janda satu anak ini selain dengan anaknya juga tinggal dengan adik dan kakaknya, di rumah tinggalan orang tuanya. Tempat tersebut sekaligus dijadikan tempat usaha buka salonnya.
Dengan gaya bercanda dan bingung karena perempuan ini tidak mau dikasih apa-apa, Gus Iqdam berseloroh untuk mencarikan suami di Madura, barangkali ada juragan tembakau yang naksir padanya.
"Saudari Anis ini kita kasih suami aja, kita carikan di Madura juragan-juragan tembakau," ujarnya berseloroh.
Akhirnya, Gus Iqdam hanya memberikan uang Rp500 ribu untuk perempuan ini. Namun tidak sampai di situ, untuk anak semata wayangnya, Gus Iqdam memberi hadiah uang Rp5 juta untuk bekal hidupnya, dan support untuk orang tua tunggal ini.
Di akhir dialog, perempuan ini diam-diam menangis. melihat hal itu Gus Iqdam melarangnya menangis, dan meminta untuk bersama mendoakan mantan suaminya agar husnul khotimah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul