Sukses

Fadhilah Dahsyat Membaca Surat Al-Ikhlas saat Perjalanan

Ada keyakinan bahwa membaca Surat Al-Ikhlas sebelum bepergian dapat membantu agar perjalanan berlangsung lancar dan tanpa hambatan. Begiuni kisah dahsyatnya sosok yang berdzikir Surat Al-Ikhlas

Liputan6.com, Jakarta - Surat Al-Ikhlas, yang merupakan surat ke-112 dalam Al-Qur'an, memiliki keistimewaan dan keutamaan dalam Islam. Surat ini terkenal karena mengandung ajaran tentang tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah.

Membaca Surat Al-Ikhlas memiliki keberkahan dan banyak keutamaan, termasuk saat bepergian.

Membaca Surat Al-Ikhlas saat bepergian diyakini sebagai sarana untuk mendapatkan perlindungan dari bahaya dan bencana selama perjalanan.

Ada keyakinan bahwa membaca Surat Al-Ikhlas sebelum bepergian dapat membantu agar perjalanan berlangsung lancar dan tanpa hambatan.

Dalam Surat Al-Ikhlas juga terkandung pengakuan akan keesaan Allah yang maha kuasa. Dengan membaca surat ini, seseorang juga sedang memperkuat keyakinan dan memohon pertolongan Allah dalam setiap langkah perjalanan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Kisah Dahsyatnya Surat Al-Ikhlas

Menukil jatim.nu.or.id, kisah berikut memberikan gambaran sekaligus penjelasan bahwa selama perjalanan hendaknya mengisi dengan membaca surat Al-Ikhlas karena sarat dengan keutamaan.

Hal tersebut sebagaimana dicontohkan salah seorang sahabat Rasulullah SAW melazimkan sebuah bacaan ringan ketika berdiam, berjalan kaki, atau berkendaraan.

Riwayat Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi menceritakan bagaimana Rasulullah SAW ketika berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menshalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah. Riwayat ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar pada bab zikir ketika di jalan sebagai berikut ini:

وروينا في كتاب ابن السني و "دلائل النبوة" للبيهقي عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: "أتى رسول الله (صلى الله عليه وسلم) جبريل (صلى الله عليه وسلم) وهو بتبوك فقال: يا محمد اشهد جنازة معاوية بن معاوية المزني، فخرج رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، ونزل جبريل (عليه السلام) في سبعين ألفا من الملائكة، فوضع جناحه الأيمن على الجبال فتواضعت، ووضع جناحه الأيسر على الأرضين فتواضعت، حتى نظر إلى مكة والمدينة، فصلى عليه رسول الله (صلى الله عليه وسلم) وجبريل والملائكة (عليهم السلام)، فلما فرغ قال: يا جبريل بم بلغ معاوية هذه المنزلة؟ قال: بقراءته: قل هو الله أحد، قائما وراكبا وماشيا"

Artinya: Diriwayatkan kepada kami dalam kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala’ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah Al-Bahili, ia bercerita bahwa Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di Tabuk. “Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah al-Muzani (di Madinah),” kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Mekkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah. Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?” “Muawiyah lazim membaca surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,” jawab Jibril. (Lihat: Al-Imam an-Nawawi, Al-Adzkar pada Hamisy Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 176).

3 dari 3 halaman

Keutamaan Surat Al-Ikhlas Lainnya

Muhammad bin Alan As-Shiddiqi dalam syarah Al-Adzkar, Al-Futuhatur Rabbaniyyah menerangkan bahwa di belakang Jibril AS terdapat dua shaf malaikat ketika mereka menshalatkan jenazah sahabat Muawiyah bin Muawiyah. (Lihat: Muhammad bin Alan as-Shiddiqi, Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 177).

Berikut surat Al-Ikhlas berikut transliterasi dan terjemahannya:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١) اللَّهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)

Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad. Artinya: Katakanlah: “Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.’”

Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan membaca Surat Al-Ikhlas:

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca Qul Huwa Allahu Ahad (Surat Al-Ikhlas) seribu kali pada seorang jenazah, maka Allah mencatat untuknya seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kesalahan." (HR. Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas, maka ia mendapat sepertiga Al-Qur'an." (HR. Bukhari)

Membaca Surat Al-Ikhlas saat bepergian tidak hanya menjadi amalan yang dianjurkan, tetapi juga merupakan sarana untuk mendapatkan keberkahan, perlindungan, dan kemudahan dari Allah SWT. Wallahu a‘lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul