Liputan6.com, Jakarta - Kematian hakikatnya hanyalah perpisahan dengan dunia. Setelah meninggal dunia, manusia masih menjalani kehidupan di alam kubur (barzakh), dan lantas dibangkitkan di hari kiamat dan sampai pada fase akhirat.
Di alam kubur, manusia sudah dihadapkan pada balasan perbuatannya di dunia. Berbahagialah mukmin yang senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Sebaliknya, ada siksa kubur yang menanti bagi orang kafir, munafik dan gemar maksiat. Sedangkan siksa kubur sangat pedih dan kejam.
Advertisement
Baca Juga
Usai dikuburkan, mayit akan didatangi oleh Malaikat Munkar dan Nakir. Kedua malaikat itu akan menanyakan ketuhanan, kenabian, kitab suci, dan lain sebagainya di dalam kuburnya sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i.
Apabila menjawab dengan benar, maka alam barzakh tampak lapang, terang dan dipenuhi kebahagiaan. Sebaliknya, jika tidak bisa menjawab, maka siksa kuburlah berikutnya.
Namun begitu, ternyata ada golongan yang tidak ditanya Malaikat Munkar Nakir dan bebas siksa kubur. Melansir laman NU Jawa Barat, Allah SWT yang maha pemurah memberikan karunia-Nya bagi mereka yang dikecualikan sebagaimana disebutkan berikut ini:
قوله (وأنهم يسألون) عن ربهم ودينهم ونبيهم (بعد دفنهم في قبورهم) أو محال استقرارهم (إلا جماعة مخصوصين) فلا يسألون منهم الشهيد والمرابط يوما وليلة في سبيل الله ومن مات يوم الجمعة أو ليلتها وابتداء ليلة الجمعة من زوال يوم الخميس ومن لازم قراءة سورة الملك في كل ليلة من وقت العلم ولا يضرك الترك في بعض الأحيان لعذر والمبطون أي من اجتمع في بطنه ماء أصفر
Simak Video Pilihan Ini:
5 Golongan yang Tak Ditanya Malaikat Munkar Nakir
Artinya, “(Mereka akan diinterogasi) tentang tuhan, agama, dan nabi mereka (setelah dimakamkan di kubur) atau tempat tetap mereka (kecuali sekelompok orang tertentu) sehingga mereka tidak diinterogasi. Mereka yang dikecualikan adalah mereka yang mati syahid, mereka yang berjaga di perbatasan musuh sehari semalam di jalan Allah, mereka yang meninggal di hari atau malam Jumat – malam Jumat terhitung sejak gelincir matahari (sesaat sebelum Zuhur) hari Kamis–, mereka yang melazimkan Surat Al-Mulk pada setiap malam sejak ia mengetahuinya – Tidak masalah meninggalkan amalan Al-Mulk pada malam tertentu karena uzur-, dan mereka yang mati karena sakit perut, yaitu mereka yang di perutnya terdapat cairan kuning,” (Lihat Syekh M Nawawi, Tsimarul Yani‘ah fir Riyadhil Badi‘ah, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 11).
Berdasar keterangan di atas, bisa disimpulkan ada beberapa golongan yang tak ditanya oleh malaikat sekaligus bebas siksa kubur. Mereka adalah:
1. Orang yang mati syahid
2. Mereka yang berjaga di perbatasan musuh sehari semalam di jalan Allah
3. Mereka yang meninggal di hari atau malam Jumat – malam Jumat terhitung sejak gelincir matahari (sesaat sebelum Zuhur) hari Kamis–,
4. Mereka yang melazimkan Surat Al-Mulk pada setiap malam sejak ia mengetahuinya – Tidak masalah meninggalkan amalan Al-Mulk pada malam tertentu karena uzur-, dan
5. Mereka yang mati karena sakit perut, yaitu mereka yang di perutnya terdapat cairan kuning.
Advertisement
Berlaku untuk Mukallaf
Pertanyaan atau interogasi malaikat Munkar dan Nakir berlaku bagi mereka yang telah dewasa dengan baligh sebagai ukuran minimalnya.
Mereka yang wafat belum mencapai usia baligh tidak terkena interogasi malaikat Munkar dan Nakir. Keterangan ini dapat ditemukan dalam Kitab Busyral Karim karya Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin.
والسؤال لكل مكلف إلا من استثني كالأنبياء والشهداء والصديق والمرابط والمبطون وملازم قراءة تبارك أو حم السجدة كل ليلة والميت بالطاعون أو يوم الجمعة وكذا كل شهيد كما قاله القرطبي. ومن لايسأل في قبره لايعذب فيه. وكل مؤمن يوفق للجواب ولو عاصيا ولو بعد تلجلج
Artinya, “Pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan. Mereka yang dibebaskan misalnya para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat karena sakit perut, orang yang melazimkan bacaan surat “Tabarak” Al-Mulk atau “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar atau tha’un, atau mereka yang wafat hari Jum’at. Demikian berlaku bagi orang mati syahid. Demikian disebutkan Al-Qurthubi. Orang yang tidak diinterogasi malaikat tidak terkena siksa kubur. Setiap orang mukmin meski pelaku maksiat akan ditunjuki untuk menjawab meski tergagap,” (Syekh Said bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim).
Nasib Orang yang Mampu dan Tak Mampu Menjawab Pertanyaan Malaikat
Adapun berikut ini adalah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa'i dari sahabat Anas bin Malik RA:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أنه حدثهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن العبد إذا وضع في قبره وتولى عنه أصحابه وإنه ليسمع قرع نعالهم أتاه ملكان فيقعدانه فيقولان ما كنت تقول في هذا الرجل لمحمد صلى الله عليه وسلم فأما المؤمن فيقول أشهد أنه عبد الله ورسوله فيقال له انظر إلى مقعدك من النار قد أبدلك الله به مقعدا من الجنة فيراهما جميعا قال قتادة وذكر لنا أنه يفسح له في قبره ثم رجع إلى حديث أنس قال وأما المنافق والكافر فيقال له ما كنت تقول في هذا الرجل فيقول لا أدري كنت أقول ما يقول الناس فيقال لا دريت ولا تليت ويضرب بمطارق من حديد ضربة فيصيح صيحة يسمعها من يليه غير الثقلين
Artinya, “Dari sahabat Anas bin Malik RA, ia menceritakan kepada mereka, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh jika seseorang telah diletakkan di kuburnya lalu para sahabatnya telah berpaling darinya di mana ia masih mendengar suara jejak sandal mereka, dua malaikat mendatangnya dan mendudukkannya lalu berkata kepadanya, ‘Apa yang pernah kau katakan tentang laki-laki yang bernama Muhammad SAW?’ Jika ia adalah seorang mukmin, maka ia akan menjawab, ‘Aku bersaksi, sungguh ia hamba dan utusan Allah SWT.’ Keduanya akan berkata kepadanya, “Lihatlah Allah telah mengganti tempat dudukmu dari api neraka menjadi surga. Ia pun diperlihatkan kepada kedua tempat duduk itu.’ – Qatadah berkata, ia menyebutkan kepada kami bahwa ia kemudian dilapangkan kuburnya, lalu kembali meneruskan hadits sahabat Anas bin Malik RA – ‘Tetapi jika ia adalah orang munafik atau kafir, ia akan ditanya juga, ‘Apa yang pernah kau katakan terkait laki-laki ini (Nabi Muhammad SAW)?’, maka ia akan menjawab, ‘Aku tak tahu, aku ucapkan apa yang dikatakan orang-orang saja.’ Kedua malaikat itu bertanya kembali, ‘Apakah engkau tidak mengerti atau tidak membaca?’ Ia kemudian dipukul sekali dengan gada besi. Ia menjerit sekeras-kerasnya. Siapa pun yang ada di sekitarnya mendengar jerit kesakitan tersebut kecuali jin dan manusia,’” (HR Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i).
Advertisement