Sukses

Jadi Orang Sholeh Itu Gampang Sekali, Caranya Begini Kata Gus Baha

Menjadi orang sholeh tidak sulit sebagaimana kita bayangkan, akan tetapi kata Gus Baha itu mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Tentu saja banyak yang beranggapan, menjadi orang sholeh itu sulit. Namun tidak demikian halnya pandangan yang dikemukakan murid kesayangan Mbah Moen ini, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Ulama zuhud yang selalu menapaki kehidupannya dengan penuh kesederhanaan ini mengatakan bahwa menjadi orang sholeh itu gampang alias tidak sulit.

Menurutnya, banyak sekali hal-hal ringan yang kerap kita remehkan atau bahkan jarang kita sadari tatkala melakukannya, namun memiliki nilai yang tinggi di hadapan Allah SWT.

“Yang berhak mendapatkan kesematan dunia akhirat itu hamba-hamba Allah yang sholeh. Untuk menjadi sholeh itu gampang,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Kasyaf Islam, Kamis (25/04/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Lakukan Hal Ini

Menurut Gus Baha, perilaku yang menyebabkan menjadi orang sholeh sebenarnya sudah sering kita lakukan, seperti menolong orang dan mengelola hidup serta mengurus keluarga.

“Tenaga medis nolong pasien ya ibadah, pasien husnu dzan (berbaik sangka) sama dokter ya ibadah, mengelola hidup, ingin hidup ya ibadah, anak yag mengurus keluarganya ya ibadah," paparnya.

“Semuanya itu di islam itu, asal tidak maksiat itu dianggap ibadah.  Dan untuk menjadi kekasihnya Allah kayak tadi ada orang yang karena merawat hewan, dijadikan walinya Allah, imbuhnya

“Menghilangkan duri atau pengganggu di jalan, jadi kekasih Allah. Itu cerita-cerita itu semuanya ringan, bahkan tadi ada yang cerita sekadar ingin maksiat dan tidak jadi. Dalam Islam itu kan gitu, orang merencanakan maksiat kemudian ndak jadi itu ditulis pahala." tandasnya.

3 dari 3 halaman

Ciri-ciri Orang Sholeh dalam Al-Qur'an

Menukil Republika, di dalam QS Ali Imran ayat 113-114, Allah SWT menyebutkan ciri-ciri golongan orang saleh.

لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ  يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ 

"Mereka itu tidak sama. Di antara ahli kitab itu, ada golongan yang berlaku lurus, mereka membacakan ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud. Mereka beriman kepada Allah di hari penghabisan. Mereka menyeru yang makruf dan mencegah yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh." Ciri lainnya tertera pada QS al-Ankabut ayat 9:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh." 

Orang saleh juga memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain. Hanya doa orang saleh yang bisa menyambung amalan orang tua yang sudah wafat.  

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله تعالى عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 ''Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa kepadanya.'' (HR Muslim).

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul