Sukses

UAH Sarankan Buat Ini di Rumah Agar Doa Cepat Terkabul dan Rezeki Datang dari Segala Arah

UAH jelaskan mihrab bisa mempercepat terkabulnya doa dan datangkan rezeki, seperti ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang beriman pasti berharap doanya cepat terkabul. Salah satunya yakni diberi rezeki yang halal.

Ustadz Adi Hidayat atau UAH menyarankan agar bisa mempercepat terkabulnya doa, sekaligus mendatangkan rezeki dari arah tak terduga, sebaiknya rumah ada tempat khusus ini.

Tempat khusus tersebut menurut UAH adalah mihrab. Mihrab adalah sebuah ruang kecil atau celah di dinding masjid yang menunjukkan arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah.

Dalam pelaksanaan sholat jamaah, imam atau pemimpin sholat menggunakan mihrab sebagai panduan untuk mengarahkan jamaah ke arah yang benar.

"Secara singkat saja ini, mihrab itu satu tempat yang fungsinya mempercepat terkabulnya doa dan mendatangkan rezeki dari sisi yang tidak diduga," ujar UAH seperti dalam vedoe singkat Youtube channel @arisaputra07.

Menurut UAH, ukuran mihrab di rumah ini tidak perlu lebar dan luas ukurannya. Paling penting tempat tersebut hanya dikhususkan untuk tempat berdoa, tidak yang lain.

"Mihrab ini tidak perlu lebar apalagi luas, untuk satu hamparan sajadah nggak ada masalah. Yang penting kita gunakan untuk ibadah saja di luar ibadah keluar," ujar UAH.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pembuatan Mihrab Bisa di Rumah

"Itulah kenapa tempat imam disebut mihrab Kenapa? Karena imam mewakili makmum untuk memohon kepada Allah dalam sholat, berdoa makanya kualifikasi imam mesti khusus bukan imam biasa," tambah UAH.

Pembuatan mihrab ini tidak hanya dikhususkan di masjid, di rumah pun bisa dibuat mihrab, dalam kesempatan tersebut ia mencontohkan kisah Maryam yang juga pernah dibuatkan mihrab.

"Di rumah boleh dibikin mihrab, Maryam pernah dibuatkan Mihrab. Saat beliau mengkhususkan diri ibadah di situ apa yang terjadi? Setiap Nabi Zakaria mengantarkan kebutuhan Maryam pakaiannya, makanannya, kebutuhannya itu sudah ada," tandas UAH.

Mengutip Liputan6.com, dalam sejarah kebudayaan Islam, perdebatan muncul terkait keberadaan mihrab di Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur-Rasyidin. Beberapa catatan sejarah, tidak ada bukti tentang keberadaan mihrab pada periode tersebut.

Namun, mihrab menjadi elemen penting dari arsitektur masjid yang diperkenalkan pertama kali tahun 88 Hijriyah oleh Umar bin Abdul Aziz, Gubernur Madinah Munawarrah. Mihrab ini digunakan oleh imam atau pemimpin sholat sebagai panduan untuk mengarahkan shalat jamaah ke arah yang benar.

3 dari 3 halaman

Dalam Al-Qur'an Terdapat 5 Kali Pengulangan Kata Mihrab

Selain sebagai penanda arah sholat, mihrab juga memiliki nilai simbolis yang mendalam dalam kehidupan muslim karena menunjukkan arah kiblat, yang merupakan fokus spiritual dalam ibadah sholat.

Sederhananya, mihrab ini memiliki bentuk ceruk pada dinding masjid, namun dalam arsitektur modern, bisa memiliki bentuk dan desain yang lebih kompleks dan artistik.

Dalam sejarah kebudayaan Islam, dapat dipahami bahwa terdapat perdebatan terkait dengan keberadaan mihrab di Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur-Rasyidin.

Menurut jurnal penelitian berjudul Transformasi Fungsi Mihrab dalam Arsitektur Masjid Studi Kasus : Masjid-Masjid Jami’ di Surakarta (2007) oleh Nur Rahmawati Syamsiyah, tidak ada catatan atau bukti konkret yang menunjukkan keberadaan mihrab pada periode tersebut, baik dalam sunnah qauliah (ucapan), sunnah amaliah (perbuatan), maupun sunnah taqririyah (persetujuan) Rasulullah SAW terkait dengan mihrab.

Di dalam Al-Qur'an, terdapat lima kali pengulangan kata "mihrab" pada beberapa surat. Penafsiran mengenai arti mihrab berkisar antara kaitannya dengan akar kata "al-harb" yang merujuk pada perang hingga pemahaman tentang mihrab sebagai tempat khusus untuk beribadah.

Dalam Al-Qu'an, dikisahkan mihrab bukanlah suatu konsep yang baru, melainkan telah ada sejak sebelum masa kebangkitan Islam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul