Liputan6.com, Cilacap - Kematian merupakan hal yang pasti dan sudah ditentukan waktunya. Kematian ini juga merupakan awal mula kita memasuki kehidupan yang sejati, di alam akhirat.
Baca Juga
Advertisement
Ulama mengatakan, kematian merupakan kiamat kecil (as-Sa'ah as-Sughra). Dalam kitabnya yang berjudul ‘al-Qiyamah al-Sughra”, Umar Sulaiman al-Asyqar mengatakan demikian.
Penjelasan tentang kematian merupakan kiamat kecil ini didasarkan pada hadis riwayat Bukhari dari Aisya RA berkata:
كَانَ اْلأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَـى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سَأَلُوهُ عَنِ السَّاعَةِ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَنَظَرَ إِلَى أَحْدَثِ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ، فَقَالَ: إِنْ يَعِشْ هَذَا لَمْ يُدْرِكْهُ الْهَرَمُ؛ قَامَتْ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ.
“Jika orang-orang badui datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka bertanya tentang Kiamat, ‘Kapan terjadinya Kiamat? Lalu beliau menatap orang yang paling muda di antara mereka, beliau berkata, ‘Jika anak ini hidup dan masa tua tidak datang kepadanya, maka telah terjadi Kiamat kepada kalian.”
Namun, ada kisah ajaib seorang pemuda lajang yang disebut sebagai murid Nabi Ibrahim AS yang ditunda kematiannya oleh Allah SWT.
Kisah ini cukup masyhur di antara kisah-kisah seputar Nabi Ibrahim AS. Lantas, apa penyebab si pemuda ditunda kematiannya?
Simak Video Pilihan Ini:
Ditunda Kematiannya
Suatu hari, Malaikat Maut mendatangi Nabi Allah Ibrahim, dan bertanya "Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" "Anak muda yang tadi maksudnya?" Tanya Ibrahim. "Itu sahabat sekaligus muridku.""Ada apa dia datang menemuimu?" "Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi." "Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi."
Selesai berkata seperti itu Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Allah Ibrahim. Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam itu juga dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabi Allah Ibrahim memilih 'kematian' tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Maut, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi ?
Advertisement
Penyebabnya Ini
Malaikat Maut menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya."Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?" "Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup."
Kematian memang di tangan Allah. Justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat sabda Rasul-Nya, Muhammad Shallahu 'Alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah sedekah .
Maka, lihatlah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan di depan mata Anda, maka sesungguhnya itulah kesempatan bagi anda untuk mengulurkan pertolongan. Karena bisa jadi kesusahan itu ditampakkan oleh Allah untuk memperpanjang umur Anda.
Apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memperpanjang umur Anda. Dan kita tidak tahu kapan ada mendapatkan kesempatan seperti itu lagi. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan tiba. Dan, tidak seorang pun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang cinta Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalah yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampuni, dan tidak ada nyawa yang dicabut kecuali tentu dalam keadaan husnul khatimah. Semoga kisah di atas dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk lebih ringan dan ikhlas dalam mengeluarkan sedekah, sekecil atau sebesar apapun yang kita keluarkan. Wallu a’lam.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul