Liputan6.com, Cilacap - Banyak sekali informasi mengenai tanda-tanda kiamat yang dapat dilacak dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.
Baca Juga
Advertisement
Di antara dari sekian banyaknya tanda kiamat tersebut rupanya ada yang sudah sangat sering terjadi. Sayangnya tanda kiamat yang sudah terjadi satu ini kerap diabaikan.
Padahal mengabaikan tanda-tanda kiamat tersebut sama halnya dengan acuh akan datangnya peristiwa dahsyat di hari akhir.
Lantas apakah tanda kiamat yang sudah sangat sering terjadi tapi kerap diabaikan oleh manusia? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Menyerahkan Amanat kepada yang Bukan Ahlinya
Menukil Republika, dalam buku Prediksi Akhir Zaman karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan, tanda-tanda kiamat sugra pernah terjadi dan bahkan ada yang terulang.
Misalnya, tanda kiamat sugra yang pernah terjadi dan telah berakhir adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW dan terbelahnya bulan.
Adapun tanda kiamat sugra yang terus-menerus terjadi dan berulang contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya.
Lalu muncul para pendusta yang mengaku sebagai Nabi, munculnya wanita-wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang, serta merebaknya perzinahan.
Advertisement
Banyak yang Belum Terjadi
Meski demikian, tanda-tanda kiamat sugra yang belum terjadi juga ada. Perlu dipahami bahwa hari kiamat dan hancurnya dunia adalah suatu hal yang pasti terjadi dan wajib dipercaya umat Islam.
Keyakinan seperti ini sudah semestinya menjadi akidah bagi setiap Muslim, hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surat Ar-Ra’du ayat 2, “Yudabbiru al-amra yufasshilu al-aayati la’allakum bi-liqaai Rabbakum tuqinuna."
Yang artinya, “Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuanmu dengan Rabbmu."
Untuk itu, menyongsong hari kiamat maka dimunculkanlah peristiwa-peristiwa besar yang disebut dengan asyhrathus-saa’ah (tanda-tanda kiamat). Para ulama menjelaskan tanda-tanda itu dan dikelompokkan ke dalam kiamat sugra serta kubra yang setiap dari itu diperinci lagi menjadi beberapa bagian.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul