Liputan6.com, Cilacap - Setelah peristiwa kehancuran alam semesta atau kiamat, maka berakhirlah kehidupan dunia. Semua manusia akan masuk pada kehidupan yang sejati dan abadi di alam akhirat.
Baca Juga
Advertisement
Tatkala memasuki kehidupan di akhirat, seluruh manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya. Seluruh amal baik dan buruk sekecil apapun akan diperhitungkan oleh Allah SWT.
Bagi manusia yang banyak dan berat amal baiknya, maka otomatis ia akan masuk ke dalam surga. Penting diketahui, bahwa masing-masing manusia juga akan mendapatkan surga sesuai tingkatan amal perbuatannya.
Ada yang mendapatkan surga dengan level tinggi dan adapula yang mendapatkan surga dengan level yang rendah. Sebagai informasi, bahwa surga level terendah ternyata memiliki kavling yang sangat luas.
Simak penjelasannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Fasilitas Terendah Surga
Menukil Republika, terdapat hadits yang menyatakan bahwa al-hur al ain itu sebagian berasal dari istri-istri pada waktu hidup di dunia. Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya Al-Musnad meriwayatkan hadits, “Inna adna ahlil-jannati manzilatan inna lahu lasab’a darajaatin… wa inna lahu minal-hururil-‘ini lisnataini wa sab’ina zaujatan siwa azwaajihi minaddunya,”.
Yang artinya, “Fasilitas terendah bagi penghuni surga, ia memiliki tujuh tingkatan… dan ia memiliki 72 al-hur al-ain sebagai istri-istrinya, selain istrinya dari dunia,”. Namun bagaimanapun juga, kata Kiai Ali, kenikmatan yang diberikan di surga tidak sesempit yang manusia bayangkan sekarang.
Dalam Alquran Surah Az-Zukhruf ayat 71 dan Surah Fushilat ayat 31 disebutkan bahwa penghuni surga akan mendapatkan semua yang diinginkan hatinya dan semua yang dia minta. Maka segala yang diinginkan penghuni surga, misalnya hubungan seksual dengan siapa saja, bila itu termasuk kenikmatan yang diinginkannya, maka Allah SWT akan memberikannya.
Yang jelas, kenikmatan yang ada di surga tidak seperti kenikmatan yang ada di dunia. Surga di tempat segala kenikmatan dan tidak ada rasa capek atau kelelahan bagi penghuninya. Memakan buah-buahan misalnya, tidak dilakukan atas dasar motivasi menghilangkan lapar atau mencari kesehatan seperti yang manusia lakukan di dunia. Melainkan semata-mata menikmati kelezatan makanan itu.
Advertisement
Kavling Surga Minimalis Luasnya 11 Kali Lipat Dunia
Sekali lagi ditegaskan manusia yang masih hidup di dunia tidak mampu membayangkan kelezatan dan kenikmatan yang ada di surga. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Inna adna manzilatin fil-jannati hadzihi ad-dunya wa asyratu amsaliha,”. Yang artinya, “Sekecil-kecil kavling di surga adalah sebesar dunia ini ditampah 10 kali lipatnya,”.
Ini artinya, penghuni surga yang paling miskin, rumahnya di atas kavling seluas 11 kali lipat dunia ini. Itulah kebesaran dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang shaleh dan shalehah yang dapat memasuki surga-Nya.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul