Sukses

Bagaimana Status Waria di Mata Allah? Penjelasan Gus Baha

Gus Baha menjelaskan, waria menurut Al-Qur'an, dihukumi dari mana keluarnya kencing

Liputan6.com, Jakarta - Ulama asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan secara gamblang tentang status waria, banci atau transgender menurut Al-Quran.

Dinukil dari pengajian Gus Baha di tayangan YouTube Santri Gayeng, secara tegas dia menyebutkan bahwa Allah SWT hanya menciptakan manusia dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.

Jadi jika ingin mengetahui status waria, lihat cara kencingnya, tentu saja bukan melihat langsung saat waria kencing secara harafiah.

Soal adanya waria atau transgender menurut Gus baha, itu hanya sebutan manusia saja. Bukan ketentuan Allah SWT.

"Kemudian ada fakta di mana manusia itu mengistilahkan kelompok ketiga disebut khuntsa, transgender, itu menurut Allah kalau tidak laki-laki ya perempuan," tegas murid Mbah Maimoen Zubair ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Dasar Manusia Hanya Dua Kelamin Saja, Tidak Ada yang Ketiga

Gus Baha menukil ayat Al-Quran yang terdapat dalam Surat Al-Lail,

Allah SWT hanya menciptakan dua jenis kelamin. Gus Baha mengatakan dalam Surat Al-Lail ayat 3, Allah mengatakan menciptakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan tidak menyebut waria atau transgender.

وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ

wal-laili iżā yagsyā

Artinya: "Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)," وَٱلنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ wan-nahāri iżā tajallā Artinya: "dan siang apabila terang benderang,"

وَمَا خَلَقَ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ

wa mā khalaqaż-żakara wal-unṡā

"dan penciptaan laki-laki dan perempuan,"

"Demi Dzat yang menciptakan laki-laki dan perempuan, berarti manusia itu kalau tidak laki-laki ya perempuan," ujar Gus Baha.

"Kategori ketiga atau yang d iluar disampaikan Allah itu buatan manusia, misalnya Allah berfirman Demi Dzat yang menciptakan laki-laki dan perempuan, ya sudah manusia itu kalau tidak laki-laki pasti perempuan," pesan Gus Baha.

3 dari 3 halaman

Gus Baha Mengisahkan Obrolan Sayydina Ali dan Muawiyah

Kembali Gus Baha menegaskan, meskipun kita sering menyebut ada kelompok ketiga yang disebut dengan khuntsa atau waria, hal itu hanya sebatas ucapan kita, namun pada hakikatnya tetap saja hanya ada laki-laki dan perempuan.

Ia mencontohkan, misalnya ada seorang lelaki, kemudian bergaya perempuan, Allah tahu betul kalau orang ini tidak bisa hamil. Andaikan dia menyetubuhi perempuan, mungkin akan jadi anak, karena hakikatnya dia adalah laki-laki.

Dalam kesempatan itu Gus baha menyitir kisah semacam itu pernah menjadi bahan diskusi Muawiyah yang dulu menjadi musuh Sayyidina Ali.

"Jawaban menurut Sayydina Ali adalah dihukumi darimana keluarnya kencing. Jika dia kencing dari penisnya, maka dia laki-laki. Namun jika dia kencing dari vagina, maka dia berarti perempuan," ujar Gus Baha.

"Jadi sesuatu itu ada karena kita katakan. Hakikatnya di dunia kalau tidak laki-laki ya perempuan, lalu ada faktanya yang kita katakan khuntsa. Jadi ada tidak hukum khuntsa? Tidak ada. Tapi secara fakta orang seperti ini kita sebut khuntsa" tandas Gus Baha.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul