Liputan6.com, Jakarta - Suasana alam kubur begitu mengerikan dan menakutkan. Dalam kondisi kesendirian di alam barzakh, kita harus menghapi malaikat berwajah sangar, yakni malaikat Munkar dan Nakir.
Terlebih, jika kita ternyata tidak bisa menjawab pertanyaan di alam kubur yang diajukan kedua malaikat itu.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan riwayat, kengerian akan alam barzakh juga dirasakan salah seorang sahabat utama Rasulullah SAW yang bernama Utsman bin Affan. Hal ini yang membuatnya gentar.
Rupanya yang membuat gentar sahabat Usman bin Affan ialah perihal kesendirian di alam kubur, sementara kunci kuburan ada pada malaikat Israfil yang akan membukakannya saat kiamat tiba. Tentu saja waktu menunggunya sangat lama.
Meski demikian, ada amalan yang dapat menetralisir kengerian suasana alam kubur yakni hal ini dapat menjadi washilah atau perantara yang menyebabkan ahli kubur dibantu menjawab pertanyaan kedua malaikat tersebut.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini yang Membantu Ahli Kubur Jawab Pertanyaan Malaikat
Menukil Republika, orang mukmin yang ahli ibadah sehingga memiliki banyak amal saleh juga akan merasakan nikmatnya alam barzah. Meski kedudukannya tidak setinggi ahli ilmu (para ulama) namun dia tetap akan merasakan kenikmatan di alam kubur.
Kelak setelah di masukan ke dalam kubur, seorang mukmin akan didatangi oleh malaikat Ruman.
Tentang malaikat Ruman telah dijelaskan pada tulisan sebelum-sebelumnya. Secara ringkas Malaikat Ruman datang menemui ahli kubur dan meminta ahli kubur menuliskan setiap amal yang pernah dilakukannya di dunia.
Setelah malaikat itu pergi, datanglah amal saleh dari ahli kubur tersebut dalam rupa yang sangat baik. Amal baik itu lalu menenangkan mukmin tersebut. Dan memberi tahu bahwa sebentar lagi akan datang malaikat Munkar dan Nakir yang akan menanyainya. Lalu amal saleh itupun mengajarkan pada mukmin itu setiap jawaban dari pertanyaan yang akan diajukan oleh Malaikat Munkar dan Nakir.
في المنزلة المؤمن العامل الخير ليس معه حظ من العلم ، ولا من أسرار الملكوت ، يلج عليه عمله عقيب رومان في أحسن صورة ، طيب الريح ، حسن الثياب ، فيقول له: أما تعرفني ؟ فيقول: من أنت الذي من الله علي بك في غربتي ؟ فيقول: أنا عملك الصالح ، لا تحزن ولا توجل ، فعما قليل يلج عليك منكر ونكير . فيسألانك فلا تدهش ، ثم يلقنه حجته ،
Artinya: Dalam kedudukan orang mukmin yang memiliki amal baik tapi tidak termasuk dari ahli ilmu (ulama) dan tidak mengetahui rahasia alam malakut, datang kepada mukmin itu amalnya setelah kedatangan malaikat Ruman. Amal itu datang dalam sebaik-baiknya rupa, dan baik wanginya dan bagus pakaiannya. Maka amal itu bertanya mukmin itu: Apakah engkau mengenalku? Mukmin itu menjawab: Siapa engkau yang telah dianugerahkan Allah padaku dalam keterasinganku? Amal itu menjawab: Aku adalah amal salehmu. Jangan sedih dan jangan takut. Karena sebentar lagi datang kepadamu itu Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka akan bertanya kepadamu, karena itu janganlah engkau terkejut bingung. Kemudian amal itu mengajari mukmin itu hujjahnya (jawaban ketika ditanya malaikat Munkar dan Nakir). (Lihat kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi penerbit Maktabah Darul Minhaj halaman 355).
Advertisement
Mudah Menjawab Pertanyaan Malaikat
Setelah itu, Malaikat Munkar dan Nakir pun datang. Mereka menanyai mukmin itu dengan sederet pertanyaan. Tetapi dengan mudah, mukmin itu menjawabnya tanpa sedikitpun ragu dan salah. Maka malaikat pun membenarkan setiap jawaban mukmin itu.
ويقولان: من ربك ؟ نسق الأول ، فيقول: الله ربي ومحمد نبيي ، والقرآن إمامي ، والكعبة قبلتي ، وإبراهيم أبي ، وملته ملتي ، غير مستعجم ، فيقولان له:صدقت.
Dan dua malaikat itu bertanya: Siapa Tuhanmu? pertanyaan pertama dan seterusnya. Maka mukmin itu menjawab: Allah adalah Tuhanku dan Muhammad adalah nabiku, dan Alquran adalah imamku, dan Ka'bah adalah kiblatku, dan Ibrahim adalah bapak aku dan agamanya adalah agamaku, dia menjawab tanpa ragu-ragu. Maka dia malaikat itupun berkata: kamu benar. (At Tadzkirah, 355).
Maka orang mukmin itu mendapatkan kenikmatan kubur hingga hari kiamat. Allah ta'ala melapangkan dan menerangi kuburnya. Dan menampakkan tempat tinggalnya di surga.
Bagi mukmin di alam kuburnya ibarat tidurnya pengantin, maksudnya dari sejak meninggal hingga kiamat datang terasa sangat singkat karena begitu banyak nikmat barzah yang telah dirasakan.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul