Sukses

Akhir Nasib Pemuda Hiperseks yang Mau Masuk Islam tapi Minta Dibolehkan Zina

Logika sederhana Rasulullah SAW membuat pria maniak seks atau hiperseks menyadari kesalahannya.

Liputan6.com, Cilacap - Ulama ahli Qur’an dan fiqih yang merupakan santri kesayangan Mbah Moen, yaitu KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengisahkan seorang pria maniak seks atau hiperseks yang hendak masuk Islam alias mualaf.

Karena hiperseks, pemuda itu suka berzina dan secara khusus minta zina dihalalkan kepada Nabi SAW.

Menanggapi lelaki tersebut, Rasulullah SAW hanya menggunakan dalil aqli atau logika yang terbilang sangat sederhana, namun nyatanya ampuh dan bikin mati kutu pria tersebut. Akhirnya pria tersebut juga menyadari kekeliruannya dan akhirnya dengan suka rela masuk Islam.

Zina adalah melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang belum adanya ikatan yang sah, yakni perkawinan. Zina merupakan salah satu perbuatan keji dan mendapatkan dosa besar bagi pelakunya. Firman Allah SWT: 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا 

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pria Hiperseks Ingin Temui Rasulullah SAW

Alkisah, ada seorang pria maniak seks atau hiperseks yang ingin masuk Islam. Namun kesediannya masuk Islam itu tatkala yang menjadi hobi atau kesukaannya itu dihalalkan dalam Islam. Atas keinginannya ini, ia bermaksud menemui Rasulullah SAW. 

Ia akhirnya menuju ke masjid, karena Rasulullah SAW biasanya menerima tamu di masjid. Tiba-tiba suasana masjid menjadi gaduh lantaran kedatangan pria hiperseks itu.

“Kenapa gaduh?” tanya Rasulullah SAW, sebagaimana dituturkan Gus Baha, dikutip dari tayangan YouTube Barokah Ngaji, Sabtu (04/03/2024).

“Itu ada pemuda ingin masuk Islam tapi dia minta izin supaya tetap zina,” demikian jawaban sahabat Nabi, sebagaimana dikisahkan Gus Baha.

Rasulullah SAW kembali bertanya, “Kenapa gaduh?”

Sahabat Nabi menjelaskan penyebab kegaduhan tersebut. “Semua Sahabat melarang karena itu (menghalalkan zina) gak mungkin. Makanya gak boleh ketemu Njenengan,” katanya.

“Gak apa-apa suruh temui saya,” jawab Nabi.

3 dari 3 halaman

Logika Sederhana Nabi Bikin Tobat Pria Hiperseks

Pria hiperseks itu akhirnya bertemu dengan Baginda Nabi. “Apa betul kamu pemuda yang ingin masuk Islam tapi minta izin tetap boleh zina,” kata nabi sebagaimana diungkap oleh Gus Baha.

“Iya Rasulullah,” jawabnya.

Rasulullah SAW kemudian melontarkan beberapa pertanyaan.

“Kamu suka kalau ibu kamu profesinya seperti itu kemudian dinikmati (pria) hidung belang?” tanya nabi.

“Nggak nabi. Kalau ada orang seperti itu kepada ibu saya pukul,” jawab pemuda hiperseks itu.

“Kamu suka punya putri yang jadi mainan orang-orang hidung belang?” 

“Kamu suka kalau itu terjadi bulek kamu?” 

Setelah menyebut sekian banyak orang-orang dekat yang dicintainya, akhirnya pemuda hiperseks itu bilang, “Wallahi, demi Allah saya tidak pernah melihat sesuatu seburuk zina. Demi Allah saya gak akan zina lagi.”

Mengambil hikmah dari kisah tersebut, Gus Baha mengatakan bahwa Rasulullah SAW menggunakan dalil logika yang mengajak pria tersebut berfikir bersama tanpa adanya paksaan.

“Itu pula yang sering digunakan di Al-Qu’ran sering ada kata ‘Qul aroaitum’, aroaitum itu orang yang diajak berpikir bersama. Jadi menjaga kemajemukan, menjaga ukhuwah itu dimulai dari cara menyelesaikan. Gak semuanya harus marah-marah,” kata Gus Baha.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul