Liputan6.com, Cilacap - Umat Islam pasti mempercayai datangnya hari akhir atau kiamat. Percaya kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima. Kehadirannya tidak satupun makhluk Allah yang dapat mengetahuinya.
Baca Juga
Advertisement
Bagi orang kafir, tatkala dikabarkan tentang hari akhir, mereka justru mengingkarinya. Mereka tidak percaya datangnya hari yang sangat mencekam itu.
Mereka juga mengingkari tentang adanya azab neraka. Padahal ini telah dipersiapkan Allah sebagai akibat dari perbuatan mereka.
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَۚ لَا يُقْضٰى عَلَيْهِمْ فَيَمُوْتُوْا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِّنْ عَذَابِهَاۗ كَذٰلِكَ نَجْزِيْ كُلَّ كَفُوْرٍ ۚ
“Dan orang-orang yang kafir, bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati, dan tidak diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS. Fatir Ayat 36).
Simak Video Pilihan Ini:
Selalu Mengolok-olok Ketika Rasulullah Mengingatkan Hari Akhir
Kaum kafir Quraisy selalu mengolok-olok nabi Muhammad SAW. Saban kali Nabi Muhammad menyeru tentang hari akhir, mereka dengan lantang menyebut apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad tentang hari akhir adalah omong kosong belaka.
Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad agar menolak keras anggapan orang-orang kafir yang sesat itu yang menyebut bahwa hari kiamat tidak akan pernah datang kepada mereka.
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَأْتِيْنَا السَّاعَةُ ۗقُلْ بَلٰى وَرَبِّيْ لَتَأْتِيَنَّكُمْۙ عٰلِمِ الْغَيْبِۙ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِ وَلَآ اَصْغَرُ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرُ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍۙ
Orang-orang yang kufur berkata, “Hari Kiamat itu tidak akan datang kepada kami.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Pasti datang. Demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib, kiamat itu pasti mendatangi kamu. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat atom, baik yang di langit maupun yang di bumi, yang lebih kecil daripada itu atau yang lebih besar, kecuali semuanya ada dalam kitab yang jelas (Lauhulmahfuz)" (Alquran surat Sana ayat 3).
وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ ۖ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ
Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), “Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar” (Alquran surat Yunus ayat 53).
زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), “Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan.” Dan yang demikian itu mudah bagi Allah (Alquran surat at-Tagabun ayat 7).
Orang-orang kafir itu tidak meyakini akan datangnya hari kebangkitan atau hari kiamat (yaumul qiyamah). Mereka tidak mempercayai bahwa akan datang hari di mana alam semesta dan seluruh isinya akan musnah. Mereka pun tak percaya bahwa setelah manusia mati akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan setiap amal perbuatannya ketika hidup di dunia.
Advertisement
Penyebab Tidak Percaya
Apa sebenarnya yang membuat orang-orang kafir itu tidak mau beriman kepada hari kiamat? Setidaknya ada tiga hal yang membuat mereka tidak mau beriman kepada hari kiamat.
Pertama, iman terhadap hari kiamat berarti hilang atau berakhirnya segala hal di sekelilingnya. Maka bila mereka memiliki harta, mereka akan terpisah dengan kesenangan karena hartanya. Sementara orang-orang kafir begitu mencintai hartanya. Lebih dari itu, sejatinya sifat asli mereka adalah pelit. Sehingga hartanya dihabiskan untuk sendiri dan tak rela hartanya itu dimiliki oleh orang lain.
Dan bila orang-orang kafir itu mempunyai pangkat dan kedudukan, serta memiliki banyak pengikut, maka kiamat akan membuat itu semua berakhir. Sementara orang-orang kafir itu tidak mau kehilangan pangkat dan jabatannya serta tak mau pujian-pujian dari para pengikutnya berakhir. Itulah yang menjadi sebab orang-orang kafir tak mempercayai kiamat. Mereka takut kehilangan semuanya.
Kedua, iman pada hari kiamat berarti adanya hisab atau pertanggung jawaban atas nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia. Bila mereka punya harta maka hartanya itu akan dihisab dari mana mendapatkannya dan bagaimana membelanjakannya. Bila mereka mempunyai jabatan dan kedudukan maka mereka akan dihisab bagaimana mereka menggunakan jabatan dan kedudukannya.
Begitu pun atas kesehatan jasmaninya mereka akan ditanya tentang umur, waktu dan masa mudanya dan apa saja yang dikerjakannya. Sementara mereka tak sanggup dan tak siap untuk menghadapi itu semua.
Ketiga, beriman kepada hari kiamat artinya malu dan penyesalan bagi mereka yang menolak seruan kebenaran dan mendustakan para rasul. Mereka akan mendapatkan siksaan di akhirat. Karena itu, orang kafir tak mau diingatkan akan akhirat, kematian, kiamat dan hisab.
بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيرًا
Artinya: Bahkan, mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. (Alquran surat Al Furqan ayat 11).
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul