Liputan6.com, Jakarta - Penceramah cerdas, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan bacaan dzikir yang kebaikan dan pahalanya mencakup semua dzikir yang pernah dibaca oleh siapapun.
Bacaan dzikir ini bahkan diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca dzikir ini, seseorang akan mendapat kabaikan dan dihapus dosanya.
Advertisement
Baca Juga
Penjelasan mengenai bacaan dzikir ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (7/5/2024).
Artikel kedua yang tak kalah menyita perhatian adalah penjelasan Mbah Moen Zubair mengenai keistimewaan hari Selasa.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu kisah cinta beda agama Zainab putri Rasulullah SAW dengan Abul Ash bin ar-Rabi'.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. UAH Ungkap Bacaan Dzikir yang Melampaui Semuanya, Diajarkan Langsung oleh Rasulullah
Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah majelis mengkisahkan ada seorang nenek yang berzikir kepada Allah dengan batu, dihitung satu-satu. Sekarang pakai subhah yang kita sebut tasbih.
Saat bertasbih itu, lanjut UAH, datanglah Nabi Muhammad SAW dan melihat apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut.
Tiba-tiba Nabi Muhammad menawarkan kepada perempuan itu bahwa ada bacaan atau wirid yang jika diucapkan amalnya mencakup semua zikir dan bacaan yang pernah diucapkan oleh siapapun.
Saat Nabi datang itulah terjadi dialog di antara keduanya.
"Nek sedang apa?" tanya Rasulullah."Saya sedang berzikir kepada Allah," jawabnya.
"Mau enggak aku ajari satu kalimat yang bila itu diucapkan bukan hanya melampaui batu itu amalnya, tapi mencakup semua dzikir dan bacaan yang pernah dibacakan oleh siapapun," kata Rasulullah.
"Oh mau ya Rasulullah," jawab perempuan tersebut.
Advertisement
2. Di Balik Hari Selasa yang Selalu Diistimewakan Mbah Moen Zubair
Satu pekan terdiri dari tujuh hari, dari Senin hingga Ahad. Setiap harinya memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Meskipun memang tidak semua muslim mengetahuinya.
Sedikitnya ada tiga hari yang banyak diketahui tentang keistimewaannya. Yakni Senin, Kamis, dan Jumat. Saking istimewanya, banyak amalan yang dikerjakan pada hari tersebut.
Senin adalah hari dilahirkannya Nabi Muhammad SAW, disunnahkan berpuasa, diturunkannya Al-Qur’an, hingga dibukakannya pintu surga.
Kamis adalah hari pengangkatan amal manusia. Kamis juga sering menjadi saksi perjalanan Rasulullah SAW. Sama seperti Senin, hari Kamis juga sunnah untuk berpuasa.
Sementara itu, Jumat adalah penghulunya hari (sayyidul ayyam). Banyak amalan khusus yang hanya dilakukan pada hari Jumat. Dalam sejarahnya, Jumat adalah hari Allah SWT menciptakan dan mengeluarkan Nabi Adam dari surga ke bumi.
Selain tiga hari tersebut, hari lainnya juga punya keistimewaan. Bahkan, salah satu ulama tersohor asal Rembang, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen sangat mengistimewakan salah satu hari selain Senin, Kamis, dan Jumat. Hari tersebut adalah Selasa.
Mengapa Mbah Moen mengistimewakan hari Selasa?
3. Kisah Cinta Beda Agama Zainab Putri Rasulullah dengan Abul Ash bin ar-Rabi’
Beberapa waktu terakhir, topik nikah beda agama kembali mengemuka seturut rencana pernikahan dua pesohor tanah air, Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja dan Rizky Febian.
Pernikahan beda agama ini juga memicu pro dan kontra. Publik terbelah, antara yang setuju dan tak setuju.
Belakangan, ayahanda calon mempelai pria, Sutisna alias Sule memasikan Mahalini akan masuk Islam. Dengan begitu, isu nikah beda agama ini selesai.
Terlepas dari itu, kisah cinta beda agama memang benar-benar terjadi. Ada yang sampai jenjang pernikahan, ada pula yang putus karena perbedaan prinsip itu.
Di Indonesia, ada pula pesohor yang menikah beda agama dan sampai dikaruniai anak. Belakangan, mereka bercerai karena sebab yang tak dipublikasikan.
Ternyata, kisah cinta beda agama juga terjadi di keluarga Rasulullah SAW. Putrinya, Zainab RA menikah dengan Abul Ash bin ar-Rabi’, seorang pemuda kaya raya suku Quraisy.
Pernikahan kedua insan ini kerap dijadikan argumen bagi orang yang menyetujui nikah beda agama. Benarkah demikian?
Supaya tak gagal paham, mari simak kisah pernikahan Zainab putri Rasulullah dengan Abul Ash, sebagaimana diulas tuntas oleh Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman di NU Online.
Advertisement