Sukses

Pidato Iblis di Hari Kiamat, Apa yang Dikatakannya?

Iblis akan Pidato saat kiamat, Bagaimanakah Isinya? Kira-kira apa yang dia katakan?

Liputan6.com, Jakarta - Iblis dianggap sebagai musuh bebuyutan manusia yang menggoda mereka untuk berbuat dosa dan meninggalkan jalan kebenaran.

Kisah tentang penolakan Iblis untuk bersujud kepada Adam merupakan salah satu cerita yang paling terkenal dalam Al- Quran. Sejak saat itu, Iblis bersumpah untuk menyesatkan manusia sebanyak mungkin hingga hari kiamat.

Pada hari kiamat, semua amal perbuatan manusia akan diungkapkan dan dihakimi. Iblis diyakini akan memanfaatkan kesempatan ini untuk berpidato, menggunakan kata-kata yang menyesatkan dan menyesal yang memperburuk kondisi manusia yang telah jauh tergelincir dari kebenaran.

Mungkinkah pidatonya berisi penghinaan terhadap manusia yang telah terjerumus ke dalam dosa, penyesalan atas kesalahan yang mereka lakukan, serta janji untuk menyertai mereka dalam siksaan di akhirat?.

Pidato Iblis di hari kiamat merupakan bagian dari pengujian bagi manusia, di mana mereka dihadapkan pada pilihan yang mereka buat selama hidup mereka. Dalam konteks ini, pidato tersebut adalah pengingat bagi manusia tentang bahaya godaan dan pentingnya menjauhi kejahatan serta menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

Untuk diketahui, pidato adalah sebuah bentuk komunikasi lisan yang disampaikan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan atau gagasan kepada pendengar. Lalu bagaimana isi pidato iblis?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Apakah Pidato Iblis Bentuk Pernyataan Sikap?

Dalam konteks hari kiamat dalam kepercayaan Islam, pidato Iblis diasumsikan sebagai bentuk pengakuan dan pengungkapan sikapnya terhadap manusia di hadapan Allah SWT dan manusia sendiri.

Mengutip islami.co, Iblis akan menggoda manusia sampai hari kiamat. Mereka datang dari arah depan, belakang, kiri, kanan, atas dan bawah supaya manusia bisa terjerumus kedalam jurang kemaksiatan. Jika anak cucu Adam kuat keimanannya maka ia tak mudah untuk di goda setan, namun mereka yang lemah keimanannya akan mudah masuk dalam jebakan setan.

Kesenangan dan keindahan yang dijanjikan setan kepada manusia tak lain hanyalah tipu daya belaka, janji manis yang semu dan fana. Godaan setan kepada manusia sangat berbeda beda, tergantung bagian mana sisi terlemah manusia. Tujuannya sama, agar umat manusia melakukan apa yang Allah larang.

Kelak di hari kiamat nanti, manusia dari zaman dahulu sampai manusia yang terakhir akan dikumpulkan untuk diminta pertanggungjawaban. Setelah hisab Allah ditetapkan, maka orang-orang beriman akan berbondong-bondong meminta syafaat. Manusia datang menemui bapak mereka semua yaitu Nabi Adam As, lalu menemui Nabi Nuh As, Nabi Musa As dan Nabi Isa As.

3 dari 3 halaman

Ini Isi Pidato Iblis kepada Manusia

Namun, mereka tidak memperoleh syafaat apapun dari para Nabi yang mereka datangi. Sampai akhirnya Nabi Isa As menunjukan kepada siapa mereka harus meminta syafaat, yaitu kepada Nabi SAW. Setelah mereka menemui Nabi Muhammad Saw maka mereka diberi syafaat oleh Nabi Muhammad berkat izin dari Allah SWT .

Melihat kejadian tersebut, orang-orang yang ingkar kepada Allah bertanya satu sama lain, kepada siapa kami meminta syafaat? mereka mengatakan kita harus meminta syafaat kepada Iblis karena dialah yang menyesatkan kita. Datanglah mereka kepada Iblis untuk meminta syafaat tersebab Iblislah yang menyebabkan mereka maksiat. Saat bertemu dengan Iblis, Iblis bangkit lalu pidato kepada manusia :

“Dan syetan berkata, saat perkara (hisab) telah diselesaikan, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu menyekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu, sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih. (TQS. Ibrahim ayat:22)”

Secara tegas Allah mengatakan hanya janji Allah SWT lah yang benar sementara janji setan kepada manusia hanya tipuan belaka. Iblispun mengakui kebenaran yang datangnya dari Allah serta kebohongan janji Iblis terhadap manusia. Iblis tidak dapat mendatangkan pertolongan kepada manusia baik di dunia maupun di akhirat.

Sejatinya rayuan setan tidak bermanfaat sedikitpun kepada manusia, justru ia akan membawa dalam kesengsaraan dan kemadhorotan. Oleh sebab itu, manusia harus menjadikan syetan sebagai musuh yang paling nyata agar tidak sertamerta mengikuti bisikannya.

Jika sudah dijadikan musuh, maka kita akan selalu waspada, tidak mempercayai apapun seruannya, melawan dengan sekuat tenaga, membongkar setiap tipu dayanya. Wallahu A’lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul