Sukses

Top 3 Islami: 3 Surah untuk Datangkan Rezeki Langit dan Bumi Kata UAH, Dibaca saat Sholat Dhuha

Ulasan UAH mengenai surah yang keutamaannya begitu dahsyat untuk datangkan rezeki langit dan bumi ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com. Surat ini dibaca saat sholat dhuha

Liputan6.com, Jakarta - Sholat sunnah di waktu dhuha atau awal siang, atau sholat dhuha kerap dikaitkan dengan faidahnya sebagai ikhtiar mendatangkan rezeki. Karenanya, bagi yang memiliki hafalan cukup banyak surat yang dibaca disesuaikan dengan faidahnya.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan tiga surat yang diyakini akan menurunkan rezeki dari langit dan bumi. Ulasan UAH mengenai surah yang keutamaannya begitu dahsyat untuk datangkan rezeki ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com.

Artikel kedua yang juga populer adalah Hukum mengangkat anak atau adopsi anak dan rambu-rambu dalam Islam, penjelasan Gus Baha.

Diketahui, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina baru saja mengadopsi anak yang kini populer dengan sebutan bayi Lily.

Sementara, artikel ketiga yaitu hukum Walimatus Safar, penjelasan Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Surat untuk Membuka Rezeki Langit dan Bumi, Baca saat Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Waktu dhuha adalah ketika matahari lebih dari sepenggalah, hingga waktu zawal atau sebelum tengah hari.

Waktu terbaik sholat dhuha ketika udara sudah cenderung panas, sebagaimana disebut dalam hadis,

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي الله عنه أَنَّ رسُولَ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ: «صَلاَةُ الأَوَّابِين حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ»، رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ.

Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat awwabin (shalat orang yang kembali kepada Allah, yaitu shalat Dhuha) dilaksanakan ketika anak unta mulai kepanasan.” (HR. Tirmidzi) [HR. Muslim, no. 748]

Melansir rumaysho.com, berdasar hadis tersebut waktu utama untuk shalat Dhuha adalah saat matahari sangat panas. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa waktu yang dibahas dalam hadits ini adalah waktu afdal shalat Dhuha, walaupun shalat Dhuha bisa dilakukan dari terbit matahari hingga waktu zawal (matahari tergelincir).

Sholat dhuha kerap dikaitkan dengan rezeki. Soal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan sejumlah surah yang berkaitan dengan rezeki.

Faidah dibacanya surat tersebut salah satunya adalah dibukanya rezeki langit dan bumi.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Raffi Sebut Bayi Lily Jawaban Doa Nagita, Gus Baha Ungkap Hal yang Dilarang dalam Adopsi Anak

Beberapa waktu terakhir, kabar Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang adopsi anak menjadi topik yang tren dibicarakan publik. Bayi perempuan itu bernama Lily, sehingga populer pula dengan sebutab Bayi Lily.

Saat ini, bayi yang baru dilahirkan itu sudah tinggal bersama mereka dan akikah baru saja digelar.

Raffi berujar kehadiran Lily adalah jawaban dari doa Nagita Slavina di malam Lailatul Qadar. Kala itu, Nagita meminta kepada Allah untuk diberikan satu keturunan lagi berjenis kelamin perempuan.

"Gigi berdoa pengin banget, aku sama Gigi tuh pengin banget punya anak perempuan. Tiba-tiba besoknya gimana caranya nggak tahu, datanglah (Lily) ibaratnya dari jalur langit," terang Raffi Ahmad di Mampang Prapatan.

Terlepas dari latar belakang Lily yang juga banyak diperbincangkan, Raffi dan Nagita yang mengangkat dan merawat anak patut diapresiasi. Adopsi anak merupakan praktik yang lazim dalam kehidupan masyarakat.

Namun begitu, dalam hukum Islam ada rambu-rambu dalam hal mengangkat anak yang tak boleh dilanggar. Apabila melanggar, bukannya pahala dan kebaikan yang didapat, justru mendatangkan dosa.

Ulama ahli fiqih, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan dengan gamblang mengenai hal-hal yang dilarang dalam adopsi atau hukum adopsi anak dalam Islam.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Hukum Walimatus Safar Sebelum Berangkat Haji, Apakah Bid’ah? Ini Kata Buya Yahya

Calon jemaah haji Indonesia tidak lama lagi akan berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan Rukun Islam kelima. Pemberangkatan kloter pertama dijadwalkan pada 12 Mei 2024. Adapun kloter terakhir akan berangkat pada 10 Juni 2024.

Sebelum berangkat haji, umumnya calon jemaah asal Indonesia menggelar acara walimatus safar. Walimatus safar adalah tasyakuran keberangkatan haji. 

Bagaimana hukum menggelar acara walimatus safar haji? Apakah termasuk bid’ah? Untuk menjawab ini, mari simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, walimatus safar adalah acara syukuran bagi calon jemaah haji. Sama halnya dengan walimatul khitan, acara tasyakuran anak yang baru dikhitan. Atau tasyakuran pernikahan (walimatul ursy).

“Walimah safar artinya begini, dia dapat gembira, urusannya beres mau haji, (akhirnya menggelar) syukuran haji. (Hukumnya) boleh-boleh saja, gak ada masalah, bukan sebuah bid’ah. Wong isinya juga bagi rezeki dan sebagainya kok, ngasih makan orang,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (10/5/2024).

Selengkapnya baca di sini