Sukses

Bacaan Lengkap Ayat 1.000 Dinar, Pembuka Rezeki dari Arah yang Tak Diduga

Dalam ayat tersebut tertera janji Allah SWT, bahwa Allah akan memberikan jalan keluar pada setiap cobaan serta janji bahwa Allah akan memberi rezeki dari arah manapun yang tidak disangka-sangka

Liputan6.com, Jakarta - Ayat 1000 Dinar adalah ungkapan yang merujuk pada sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang dianggap memiliki keistimewaan dalam membuka pintu rezeki atau mendatangkan keberkahan.

Istilah itu dalam konteks agama Islam yang merujuk pada doa yang dianggap memiliki nilai spiritual atau keberkahan yang besar.

Dinar adalah mata uang kuno yang digunakan pada zaman dahulu, dan dalam konteks ini, "1.000 dinar" digunakan sebagai metafora untuk menyiratkan nilai spiritual yang sangat besar.

Doa 1.000 dinar tidak secara khusus disebutkan dalam Al-Qur'an atau hadis, tetapi sering digunakan sebagai ungkapan untuk menyatakan pentingnya sebuah doa dalam mencapai tujuan spiritual atau keberkahan.

Bagaimanakah, sejarah ayat ini? Bisakah dijadikan wasilah pembuka pintu rezeki?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Inilah Ayat 1.000 Dinar

Mengutip Doaharianislami.com, ayat 1.000 dinar adalah Surat At-Talaq ayat 2-3, didalam ayat tersebut memang terkandung pelajaran tentang pentingnya bertakwa kepada Allah SWT dalam ayat tersebut tertera janji Allah SWT, bahwa Allah akan memberikan jalan keluar pada setiap cobaan serta janji bahwa Allah akan memberi rezeki dari arah manapun yang tidak disangka-sangka. Semua itu untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Di dalam ayat tersebut pula disebutkan, janji Allah SWT kepada orang yang bertawakal, bahwa Allah SWT lah yang akan memberinya kecukupan. Serta bahwa Allah juga memberitakan kepada kita, bahwa Allah pasti mampu untuk melaksanakan apa yang ia tetapkan dan segala sesuatu telah Allah ukur.

Di antara sebagian umat islam tidak sedikit yang menggunakan ayat seribu dinar (ayat At-Talaq 2-3) sebagai wasilah untuk membuka pintu rezeki atau memudahkan datangnya rezeki. Caranya dengan membaca ayat tersebut dengan jumlah tertentu dan pada waktu tertentu.

Akan tetapi mengenai cara mengamalkan ayat tersebut memang tidak pernah diajarkan Rasulullah SAW hal inilah yang menjadi kontroversi di kalangan umat Islam. Ada beberapa ulama yang mengatakan menurut pemahaman mereka bahwa amalan ayat seribu dinar adalah bid'ah, namun ada pula beberapa ulama yang membolehkannya.

Perbedaan pandangan ini karena adanya perbedaan pemahaman mengenai definisi bid'ah itu sendiri.

Jika Anda ingin mengetahui mengenai ayat seribu dinar! Nah berikut ini adalah bacaan yang disebut dengan ayat seribu dinar (Surat At-Talaq ayat 2-3) lengkap beserta latin dan artinya.

3 dari 3 halaman

Bacaan Ayat Seribu Dinar,serta Sejarahnya

Bacaan Ayat Seribu Dinar

وَمَنْ يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ،وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Waman yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrahaa wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, Waman yatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuhuu, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syaiin qadraa.

Artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At Talaq :2-3)

Seorang hartawan bermimpi dalam tidurnya, ada seorang laki-laki datang kepadanya lalu berkata: "Beramallah dengan hartamu sebanyak seribu dinar kepada fakir miskin yang banyak berkeliaran meminta-minta”. Karena mimpi itu berulang kali dialaminya, maka dilaksanakannya apa yang dimimpikannya itu, yaitu memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar.

Pada suatu malam ketika tidur ia bermimpi pula bahwa laki-laki itu datang lagi kepadanya dan mengajarkan beberapa kalimat ayat Al-Qur'an (ayat yang tersebut diatas) dianjurkannya agar dibaca dan diamalkan pada pagi hari dan petang maka tuhan akan melepaskan dirinya dari bahaya yang akan menimpa.

Setelah seorang hartawan itu bangun dari tidurnya, ia memikirkan apa yang dia dapati dalam mimpinya seolah-olah ada hubungan dengan mimpinya yang dahulu. Maka dengan tidak ragu-ragu dibaca dan di amalkannya, karena kalimat-kalimat itu adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang tidak diragukan lagi kebaikannya.

Tidak lama kemudian hartawan tersebut dalam suatu perjalanan melalui laut menumpang sebuah kapal, membawa barang-barang dagangannya. Setelah kapal itu berada ditengah-tengah laut yang luas, bertiuplah angin topan yang sangat dahsyat, gelombang pun semakin besar, kapal terombang-ambing. Penumpang merasa cemas dan takut dan hari pun mulai malam serta hujan turun dengan lebat.

Akan tetapi hartawan itu tetap tenang dan mengharap pertolongan Allah SWT sambal membaca ayat-ayat yang didapatnya dalam mimpi. Nahkoda dan awak kapal berusaha sekuat tenaga menyelamatkan kapal dan penumpangnya, tetapi keadaan semakin bertambah dahsyat, kapal terhempas diatas sebuah batu karang dan akhirnya pecah.

Disaat penumpang tidak sadar karena karena mabuk kapal, kapal pun penuh air dan tidak dapat diselamatkan lagi. Tetapi anehnya si hartawan yang mengamalkan ayat-ayat tadi, telah terdampar di tepi pantai dalam keadaan selamat bersama harta dagangannya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul