Sukses

Baca Ini Tiap Pagi dan Sore, Amalan Mendapat Syafaat Nabi di Hari Kiamat dari Habib Umar bin Hafidz

Ulama asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz memberikan amalan agar mudah mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Berikut amalannya yang dapat dilakukan setiap pagi dan sore.

Liputan6.com, Jakarta - Umat manusia membutuhkan syafaat atau pertolongan di hari kiamat. Manusia ingin selamat dan termasuk golongan ahli surga. Alhasil, seluruh umat manusia berbondong-bondong meminta syafaat kepada para nabi.

Menurut riwayat, awalnya umat manusia meminta syafaat melalui Nabi Adam. Namun, Nabi Adam meminta mereka pergi ke Nabi Nuh. 

Nabi Nuh juga angkat tangan. Mereka pun berbondong-bondong menemui Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Para nabi itu tidak bisa meminta pertolongan kepada Allah. Akhirnya mereka diarahkan kepada nabi terakhir, Rasulullah SAW. 

Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat di hari kiamat. Syafaat nabi tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang bertakwa, tapi juga orang-orang yang pernah berbuat dosa.

Aku diberi pilihan antara syafaat dengan masuknya separuh umatku ke surga. Namun, aku memilih syafaat. Sebab, syafaat lebih menyeluruh dan lebih banyak. Mungkin saja kalian mengira syafaatku hanya untuk orang-orang bertakwa? Tidak. Tetapi juga untuk orang-orang yang berdosa.” (HR Al-Tirmidzi).

Tentu saja kita ingin menjadi salah satu orang yang mendapat syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Kita ingin berada di golongan yang selamat di hari pembalasan itu dan termasuk ahli surga.

Ulama asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz memberikan amalan agar mudah mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Berikut amalannya yang dapat dilakukan setiap pagi dan sore.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Melihat Wajah Nabi di Hari Kiamat Adalah Anugerah

Habib Umar bin Hafidz menuturkan bahwa memandang wajah Nabi Muhammad SAW di hari kiamat adalah sebuah anugerah yang tidak ada bandingannya, namun tidak bagi mereka yang tidak melihatnya. 

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa bagi siapa saja yang tidak melihat wajahnya di hari kiamat maka ia termasuk golongan orang-orang yang celaka. Siapakah mereka?

Habib Umar bin Hafidz mengutip hadis nabi tersebut. Diriwayatkan Sayyidatuna Aisyah sedang menjahit bajunya di tengah malam menjelang subuh tiba-tiba lentera di kamarnya padam dan jarum yang digunakan untuk menjahit terjatuh.

Kemudian Sayyidatuna Aisyah mencari jarum yang terjatuh itu di tengah kegelapan, tapi tidak berhasil ditemukan. Tak lama kemudian Rasulullah SAW masuk ke ruangan tersebut bagaikan bulan purnama dan terlihatlah jarum itu.

Setelah menjawab salam dari nabi, Sayyidatuna Aisyah berkata, “Betapa terang wajahmu Ya Rasulullah. Telah padam lentera dan jatuh jarum dariku dan aku tidak berhasil menemukannya saat meraba-raba tadi, begitu engkau masuk bagaikan cahaya yang masuk dan akhirnya ketemu di mana letaknya jarum yang jatuh.”

Nabi pun berkata, “Celaka orang yang tidak melihat wajah ini wahai Aisyah besok di hari kiamat.”

Siti Aisyah bertanya, "Siapa gerangan orang sial yang tidak melihat wajahmu di hari kiamat?” 

“Mereka orang yang disebutkan namaku di hadapannya namun tidak tergerak untuk sholawat kepadaku,” jawab Rasulullah SAW yang disampaikan Habib Umar, dikutip dari YouTube Al Wafa Tarim.

3 dari 3 halaman

Ini Amalannya

Sebagaimana disampaikan Habib Umar di awal bahwa melihat wajah Rasulullah SAW di hari kiamat adalah anugerah. Beruntunglah mereka. Sementara, orang yang tidak melihatnya termasuk golongan yang celaka. 

Habib Umar lantas memberikan amalan agar menjadi salah satu umatnya yang mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Syafaat nabi atau dikenal syafaatul udzma adalah pertolongan besar di hari kiamat.

Untuk mendapat syafaatnya, amalan yang dapat dilakukan dari Habib Umar adalah memperbanyak sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW. Sebab, yang paling mulia dan paling dekat dengannya di hari kiamat adalah yang paling banyak sholawatnya.

“Barangsiapa yang bersholawat kepada Rasulullah setiap pagi 10 kali dan petang 10 kali, maka pasti mendapat syafaat Nabi Muhammad esok,” demikian disampaikan Habib Umar. Wallahu a'lam.