Liputan6.com, Cilacap - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan-bulan haram atau yang dimuliakan oleh Allah SWT. Selain Dzulhijjah, ada 3 bulan lainnya yakni Dzulqa’dah, Muharam dan Rajab.
Baca Juga
Advertisement
Dalam khazahah Islam, Dzulhijjah merupakan bulan haji. Menelisik kata yang digunakan untuk penamaan bulan tersebut diketahui berasal dari dua kata yakni dzu, yang artinya pemilik dan al-hijjah yang artinya haji.
Penamaan Dzulhijah juga sebab orang-orang Arab jahiliyah telah pada bulan itu masih melestarikan ajaran Nabi Ibrahim AS.
Rupanya, dalam bulan haram ini terdapat banyak peristiwa besar, salah satunya ialah kisah perjuangan Maryam melahirkan Nabi Isa AS.
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Kelahiran Nabi Isa
Kisah lalspt.or.id, lahirnya Nabi Isa AS pada tanggal 4 di bulan Dzulhijjah menjadi salah satu sejarah penting dalam kisah nabi dan rasul Allah. Allah SWT menjelaskan dengan jelas terkait proses kelahiran Nabi Isa dan kisahnya dalam Al Quran, tepatnya di Surah Ali Imran ayat 33 dan ayat 16-40.
Dalam ayat-ayat tersebut Allah SWT menjelaskan bagaimana situasi kelahiran Nabi Isa, dan kondisi ibunya, Maryam dengan tabah dan sabar menghadapi kaumnya yang menuduh serta menghina dengan kehadiran bayinya itu.
Nabi Isa lahir dari rahim seorang perempuan suci bernama Maryam binti Imran. Pada suatu hari, saat Maryam sedang menyediri dan berzikir di sebuah tempat yang sepi, ia didatangi oleh Malaikat Jibril yang menyamar sebagai sorang pira. Dalam surah Maryam ayat 18, dijelaskan bahwa Maryam terkejut dengan kedatangan pria tersebut dan membaca doa berikut :
“Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”
Kemudian Malaikat Jibril berusaha menenangkan Maryam dengan berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
Tak selang berapa lama dari peristiwa tersebut, Maryam hamil dan pergi mengasingkan diri ke Betleham di bawah pohon kurma. Setelah melahirkan Nabi Isa, Maryam kembali ke tempat kaumnya. Namun, ia justru dicibir karena dianggap sebagai pezina sebab melahirkan anak tanpa ayah.
Advertisement
Nabi Isa Mampu Berbicara Semenjak Masih Bayi
Saat itu pula, muncul keajaiban yang dinamakan mukjizat pada Nabi Isa AS. Ia mampu menjawab cibiran terhadap ibunya. Dalam Surah Maryam ayat 30 dan 31, Nabi Isa menjawabnya seperti berikut :
“Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”
Dalam beberapa buku sejarah juga dijelaskan, bahwa Nabi Isa lahir di Betleham, Palestina di daerah yang berada di antara dua dataran dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Adapun jaraknya sekitar 10 km dari arah selatan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul