Liputan6.com, Jakarta - Secara bahasa, makna dzikir berarti "mengingat" atau "menyebut". Dalam konteks Islam, dzikir mengacu pada aktivitas mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya atau mengucapkan kalimat-kalimat pujian dan doa.
Praktik ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik secara lisan maupun dalam hati.
Adakah dzikir yang bisa untuk menghindari murka Allah?
Advertisement
Seperti diketahui, murka Allah SWT adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh setiap Muslim. Murka Allah SWT terjadi ketika manusia melanggar perintah-perintah-Nya dan melakukan dosa.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk selalu taat dan patuh kepada ajaran-Nya, serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat mengundang murka-Nya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Allah Ciptakan Ini untuk Hindari Murka-Nya
Nah berikut artikel tentang dzikir yang bisa menahan murka Allah.
Mengutip bincangsyariah.com, dalam Al-Qur’an, sejatinya banyak ayat membicarakan tentang murka kepada manusia, dengan penjelasan bahwa benar adanya murka Allah itu pedih dan bisa menimpa siapa saja yang melampai batasnya. Sebagaimana QS Thaha ayat 81:
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي ۖ وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَىٰ
Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
Sifat yang diberitakan oleh-Nya wajib diimani oleh umat Islam, termasuk perihal murka Allah. Murka Allah memang tidak mengenakkan. Karena itu sebisa mungkin kita perlu memperhatikan hukum-hukum Allah, sehingga hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah itu bisa kita cegah dengan nyata.
Namun tahukah jika bacaan istighfar juga termasuk salah satu jalan yang bisa menahan murka Allah itu datang? Allah menurunkan dua penyelamat umat Islam di dunia, yaitu keberadaan Nabi Muhammad dan istighfar. Jikalau sekarang Nabi Muhammad telah tiada, maka penyelamat tersebut masih tersisa satu, yaitu istighfar.
Advertisement
Penjelasan tentang Istighfar
Keterangan tersebut dipaparkan oleh Ibn Katsir yang menukil hadis riwayat Imam Tirmidzi. Bahkan, Ibnu Abbas menuturkan bahwa ungkapan istighfar meskipun keluar dari pelaku maksiat dapat mencegah dari beberapa bahaya dan murka Allah.
Istighfar termasuk dzikir yang bisa menahan murka Allah itu bukanlah hasil penemuan baru. Hal tersebut sudah Allah firmankan dalam QS Thaha ayat 81. Jika kita merenungi ayat tersebut, sungguh rahmat Allah meliputi segala sesuatu yang mau memohon ampun pada-Nya. Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun
Kenyataannya, istighfar tidak hanya bacaan untuk memohon maaf dan taubat kepada-Nya. Istighfar juga bisa bisa memberikan jalan selamat dari murka Allah. Dengan mengucapkan istighfar, secara tidak langsung kita memang sedang menyadari segala kesalahan yang telah lalu, sengaja ataupun tidak. Jika Allah telah mengampuni, maka yang ada adalah rahmat Allah.
Dengan demikian, jelas sudah murka Allah bisa kita tahan dengan memperbanyak membaca istighfar. Semoga Allah megampuni dan menyelamatkan kita.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul