Liputan6.com, Jakarta - Haul ke-11 Habib Munzir Al-Musawwa baru digelar mulai Ahad (19/5/2024) lalu dan puncaknya pada Senin (20/5/2024) malam. Haul akbar ini dilaksanakan di makam Habib Munzir dan Masjid Al-Munawwar, Jakarta Selatan.
Habib Munzir merupakan salah satu ulama Tanah Air yang sangat dihormati oleh umat Islam Indonesia. Banyak orang yang takzim kepadanya yang menghubungkan rasa cinta kepada kakeknya, Rasulullah SAW melalui sholawat-sholawatnya.
Ulama kelahiran Cipanas, 23 Februari 1973 ini memiliki majelis sholawat terbesar di Indonesia bernama Majelis Rasulullah. Jumlah jemaah majelis ini sangat banyak, tersebar ke seluruh penjuru Tanah Air dan pusatnya di Jakarta. Hingga kini majelisnya masih aktif dan dipimpin oleh kakaknya, Habib Nabiel Al-Musawwa.
Advertisement
Baca Juga
Habib Munzir wafat pada 15 September 2013 atau bertepatan tanggal 10 Dzulqa’dah 1434 H. Setiap tahunnya sering dilaksanakan haul untuk memperingati hari kepulangan Habib Munzir.
Sosok ulama keturunan Rasulullah SAW ini diyakini memiliki sejumlah karomah. Di antara karomah Habib Munzir diceritakan oleh teman dekat semasa menimba ilmu di Tarim, Yaman, yakni Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdor.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ulama yang Bersih Hatinya
Habib Hasan menyebut Habib Munzir adalah sosok yang bersih hatinya. Ia sangat mencintai dan takzim kepada gurunya, Habib Umar di Tarim.
Hal itu, kata Habib Hasan, yang membuat Habib Munzir mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Ketika belajar di Tarim, ada temannya yang lebih pandai dan cerdas dari Habib Munzir. Temannya itu selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari gurunya.
“Tapi ketika pulang, keberkahan Habib Munzir mengungguli mereka. Ini sebagai pelajaran. Bahwa keberkahan ilmu itu tergantung dengan cinta dan takzim kepada guru. Kita lihat sendiri bagaimana Habib Munzir luar biasa,” kata Habib Hasan dikutip dari YouTube Muizza Channel.
Advertisement
Mudah Bermimpi dengan Rasulullah SAW
Selain keberkahan ilmu, Habib Hasan juga menyebut bahwa Habib Munzir mendapat keistimewaan dari Allah yakni mudah untuk bertemu Rasulullah SAW lewat mimpi.
“Dan yang aneh, boleh percaya atau tidak, dari kita sebagai teman dekatnya percaya, beliau selalu diingatkan oleh Rasulullah SAW tentang umurnya,” katanya.
“‘Wahai Munzir, umur kamu tinggal sekian tahun’. Kemudian gak lama mimpi lagi dengan nabi. ‘Munzir umur kamu tinggal sekian tahun’,” sambung Habib Hasan menceritakan.
Habib Munzir selalu diingatkan umurnya oleh Rasulullah SAW hingga beberapa hari menjelang ajalnya menjemput.
Diingatkan Sisa Umurnya
Ketika di masa puncak kejayaannya, Habib Munzir disarankan agar memiliki tanah hingga pesantren untuk membangun pondasi dakwah yang kuat
“Apa kata beliau, ‘umur saya tinggal berapa bulan lagi’ sehingga beliau memberikan semua untuk dakwah cukup sebagai bentuk semangat, yang hebat beliau membuat majelis setiap bulan di setiap kota mulai dari Jakarta sampai Bali,” imbuh pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa Kraksaan ini.
Setiap kota Habib Munzir membuat acara hingga bermalam. Terus saja begitu sampai ke Bali. Menurut Habib Hasan, semangat dakwahnya itu ibarat sedang dikejar waktu. Ia terus diingatkan umurnya dan memanfaatkan sisa umurnya itu untuk terus berdakwah.
Selain itu, Habib Munzir juga terkenal dengan ulama yang sangat sabar. Meskipun banyak fitnah dari masyarakat yang tertuju padanya. Ia juga sabar ketika mendapat ujian sakit mulai dari penyakit sesak hingga hampir divonis lumpuh.
“Yang kita lihat hanya yang indah. Di luar sana banyak yang memfitnah beliau, tapi beliau tetap berjalan sampai berjumpa dengan Tuhannya. Mudah-mudahan semua amalnya diterima oleh Allah,” tutup Habib Hasan.
Advertisement