Sukses

Cara agar Istiqamah setelah Bertaubat, Bikin Hati Tenang

Manusia sewaktu-waktu bisa saja mengulang kesalahan kembali. Oleh karena itu, perlu hal-hal lain yang bisa mendukung seseorang dalam melakukan taubat.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia tak luput dari salah dan khilaf. Maksiat sekecil apapun akan menjadi setitik dosa dalam menjalani kehidupan.

Akan tetapi, Allah SWT selalu membukakan pintu ampunan bagi hamba-Nya yang dengan sungguh-sungguh bertobat atas dosa yang telah diperbuat.

Taubat tidak hanya sekedar memanjatkan doa memohon ampun dari segala kesalahan, namun harus diiringi dengan janji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu berusaha memperbaiki diri.

Selain lewat sholat dan doa, ada juga amalan lain yang bisa dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT agar dapat istiqamah setelah bertaubat. Berikut uraiannya merangkum dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Syarat Taubat Menurut Syariat Islam

Melakukan taubat tentunya memiliki persyaratan sendiri yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam. Di mana dengan memenuhi syarat ini, maka akan menjadi penentu taubat tersebut akan diterima oleh Allah SWT. 

Menyesali Dosa

Syarat taubat yang pertama adalah menyesali dosa. Menyesal berarti mengakui akan dosa yang telah diperbuat. Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad berikut:

"Peneyesalan itu adalah taubat." (HR. Ahmad)

Kemudian juga dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 23:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya: "Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A'raf: 23)

Berhenti Melakukan Dosa

Syarat yang kedua adalah berhenti melakukan dosa. Jadi, ketika sudah berniat untuk bertaubat kepada Allah SWT, maka harus berjanji kepada diri sendiri untuk tidak melakukan dosa yang sama lagi. Dan mendorong diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tidak Mengulangi Dosa

Ketika berniat untuk bertaubat, maka istiqomahlah di jalan kebaikan dan bertekad kuat untuk tidak mengulangi dosa kembali. Hal ini dijelaskan dalam surat Ali-Imran ayat 135:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Artinya: "dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali-Imran: 135)

3 dari 3 halaman

Hal yang Mendukung dalam Melakukan Taubat

Lingkungan yang Sehat dan Islami

Lingkungan yang sehat dan Islami bisa mendukung seseorang dalam melakukan taubat. Di mana pada lingkungan ini sesama umat Islam akan saling mengingatkan tentang suatu yang baik dan saling memberikan nasihat. Sehingga lingkungan seperti ini akan meminimalisir dari melakukan perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah SWT.

Hal ini seperti firman Allah SWT dalam surah Al-Ashr ayat 1 hingga 3 berikut ini:

وَالْعَصْرِۙ اِنَّالْاِنْسَانَلَفِيْخُسْرٍۙ اِلَّاالَّذِيْنَاٰمَنُوْاوَعَمِلُواالصّٰلِحٰتِوَتَوَاصَوْابِالْحَقِّەۙوَتَوَاصَوْابِالصَّبْرِࣖ

Artinya: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1 – 3).

Melakukan Amalan yang Lain

Dalam melakukan taubat, umat Islam tidak hanya sekedar menjalankan sholat dan membaca doa setelah sholat taubat saja. Tetapi juga dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan yang lain. Ketika melakukan amalan-amalan tersebut, maka kita akan selalu ingat kepada Allah SWT yang bisa membuat hati menjadi lebih tenang. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat Al-Ra’d ayat 28 berikut ini:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).