Sukses

Kisah Tukang Cukur Dibayar Habib Sholeh Tanggul dengan Doa, Naik Haji dari Rezeki Tak Disangka

Kisah ini disampaikan Habib Ahmad Assegaf saat haul ke-42 Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Tanggul.

Liputan6.com, Jakarta - Habib Ahmad Assegaf mengisahkan seorang tukang cukur yang didoakan Habib Sholeh Tanggul. Kisah ini disampaikan saat haul ke-42 Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Tanggul.

Suatu waktu, Habib Sholeh Tanggul ingin cukur sedikit rambutnya. Ia pergi ke pasar dan bertemu dengan seorang tukur. Namun, ketika selesai dicukur, ternyata Habib Sholeh lupa tidak bawa uang.

“Saya lupa bawa uang, saya pulang dulu ya, saya ambil uang,” kata Habib Sholeh sebagaimana disampaikan Habib Ahmad Assegaf, dikutip dari YouTube Al Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Rabu (29/5/2024).'

“Habib gak usah pulang. Habib gak usah bayar,” ujar si tukang cukur.

“Loh saya ada uang. Saya pulang dulu, saya mau kasih sampean uang,” timpal Habib Sholeh.

Si tukang cukur itu bersikukuh agar Habib Sholeh tidak membayarnya. “Gak usah habib. Bayar saja saya pakai doa,” pintanya.

Kemudian Habib Sholeh bertanya, “Sampean mau doa apa?”

Doa yang habib ridho. Terserah habib,” jawabnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Diminta Berhenti Jadi Tukang Cukur

Saat itu juga Habib Sholeh mendoakan tukang cukur tersebut. Setelah berdoa, Habib Sholeh meminta tukang cukur itu berhenti dari pekerjaannya.

Awalnya tukang cukur itu merasa kurang yakin lantaran ia harus menghidupi anak dan istrinya. Namun karena yang meminta adalah seorang ulama, ia ikhlas berhenti dari pekerjaannya. Kemudian ia melamar pekerjaan dan diterima di pabrik gula sebagai mandor.

Beberapa bulan bekerja di pabrik gula, si tukang cukur kembali ingat dengan Habib Sholeh.

“Ya Allah saya belum berterima kasih kepada Habib Sholeh,” ucapnya merasa kurang enak.

Lalu ia datang ke rumah Habib Sholeh dan bertemu dengan ulama Tanggul itu.

“Ya habib, terima kasih habib, sekarang saya sudah berhenti sebagai tukang cukur, dan sekarang saya alhamdulilah menjadi mandor Pabrik Gula Jatiroto,” tuturnya.

“Kalau begitu, tahun ini sampean dan istri berangkat haji,” perintah Habib Sholeh.

Namun, tukang cukur itu merasa tidak yakin bisa berangkat haji di tahun tersebut karena uangnya belum cukup.

“Cukup. Nanti sampean akan ketemu saya di Makkah. Sudah gak usah banyak komentar lagi, pulang,” Habib Sholeh meyakinkan.

3 dari 3 halaman

Jalan Tak Disangka Bisa Berangkat Haji

Sepulangnya dari rumah Habib Sholeh, tukang cukur itu menemui salah seorang habib. Ia menceritakan perintah menunaikan ibadah haji dari Habib Sholeh. Ia juga memberitahu bagaimana kondisi keuangannya saat ini.

“Habib, saya diperintahkan Habib Sholeh untuk berangkat haji tahun ini, tapi tabungan saya gak cukup,” curhatnya.

“Kalau Habib Sholeh sudah perintahkan, ya sudah bismillah. Kalau perlu jual rumah,” saran habib tersebut.

Setelah diskusi dengan sang istri, tukang cukur itu akhirnya memutuskan menjual rumah. Tak lama, ia menemukan calon pembelinya. Singkat cerita, harga rumah telah disepakati.

Begitu uangnya diberikan ke si tukang cukur, pembeli itu bertanya, “Ini sampean jual rumah mau pindah kemana?”

“Saya juga masih bingung. saya jual rumah ini dapat perintah Habib Sholeh disuruh berangkat haji, sedangkan uang saya ini belum cukup, makanya saya jual rumah,” ceritanya.

“Kalau gitu, karena ini perintah Habib Sholeh, ini uang saya gak jadi beli rumah sampean. Sampean pakai buat ongkos naik haji,” katanya.

Masya Allah, itulah berkah seorang dzurriyah Rasulullah SAW sekaligus seorang ulama. Wallahu a’lam.