Liputan6.com, Bogor - Puasa Dzulhijjah menjadi amalan yang sering dikerjakan oleh muslim ketika memasuki bulan ke-12 Hijriyah. Puasa ini dilakukan pada 1-9 Dzulhijjah, termasuk di antaranya puasa Tarwiyah pada tanggal 8 dan puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.
Dasar puasa 9 hari awal Dzulhijjah berlandaskan sabda Rasulullah SAW tentang anjuran memperbanyak amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Disebutkan bahwa Allah SWT menyukai amal saleh yang dikerjakan pada tanggal 1-10 Dzulhijjah.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: “Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
Advertisement
Baca Juga
Syekh Zakaria al-Anshari dalam Asnâ al-Mathâlib menyebut puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah adalah sunnah. Untuk tanggal 1-7, kesunnahan puasa tersebut bagi orang yang sedang menunaikan ibadha haji maupun tidak.
“Sementara, tanggal delapan (hari Tarwiyah) dan sembilannya (hari Arafah), hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji,” demikian penjelasan yang dinukil via NU Online, Senin (3/6/2024).
Menurut Imam an-Nawawi, hukum puasa tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah bagi orang yang berhaji adalah makruh. Syekh Zakaria al-Anshari mengungkap alasannya, mereka dianjurkan memperbanyak doa pada hari tersebut, sekali pun kuat berpuasa.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2024
Merujuk kalender Hijriyah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Itu artinya, puasa Dzulhijjah dimulai pada hari tersebut. Untuk mudah mengingat, simak berikut jadwal puasa Dzulhijjah termasuk di antaranya puasa Tarwiyah dan Arafah.
- Sabtu, 8 Juni 2024 M/1 Dzulhijjah 1445 H
- Ahad, 9 Juni 2024 M/2 Dzulhijjah 1445 H
- Senin, 10 Juni 2024 M/3 Dzulhijjah 1445 H
- Selasa, 11 Juni 2024 M/4 Dzulhijjah 1445 H
- Rabu, 12 Juni 2024 M/5 Dzulhijjah 1445 H
- Kamis, 13 Juni 2024 M/6 Dzulhijjah 1445 H
- Jumat, 14 Juni 2024 M/7 Dzulhijjah 1445 H
- Sabtu, 15 Juni 2024 M/8 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Tarwiyah)
- Ahad, 16 Juni 2024 M/9 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Arafah)
Advertisement
Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
1. Dilipatgandakan Pahala
Mengutip NU Online, melaksanakan puasa pada 9 hari pertama Dzulhijjah -termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah- akan dilipatgandakan pahalanya. Keutamaan ini berdasarkan pahala ibadah pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi).
Mula al-Qari’ dalam Mirqâh al-Mafâtîh menjelaskan, maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadis di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan.
2. Dihapuskan Dosa dan Dibebaskan dari Siksa Neraka
Secara khusus terdapat keutamaan bagi orang yang melaksanakan puasa Arafah. Masih berdasarkan sumber NU Online, ada dua keutamaan yang akan diperoleh bagi yang puasa Arafah.
Pertama, siapa yang berpuasa pada hari Arafah akan dihapuskan dua tahun dosa-dosanya, yakni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hal tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW.
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Mayoritas ulama berpendapat, bahwa dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil, sebagaimana diterangkan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juz 3 (h. 113).
Kedua, orang yang berpuasa pada hari Arafah juga dibebaskan dari segala macam siksa neraka. Sebab, sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah hadisnya, bahwa Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari Arafah dibanding hari-hari lainnya.
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Bagi yang ingin melaksanakan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, Anda dapat melafalkan niat berikut pada waktunya. Niat puasa ini dapat dilakukan pada malam hari atau jika lupa boleh di siang hari sebelum masuk waktu Dzuhur,
1. Niat puasa 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat puasa 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat puasa 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Demikian penjelasan tentang puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Wallahu a’lam.
Advertisement