Liputan6.com, Jakarta - Haji adalah ibadah yang spesial. Waktu pelaksanaan ibadah ini hanya dilakukan setahun sekali, yakni pada bulan Dzulhijjah dan tempatnya hanya di Tanah Suci. Tentu saja banyak muslim yang mendambakan ibadah haji.
Orang yang menunaikan ibadah haji berharap mendapat predikat mabrur. Haji mabrur adalah diterimanya ibadah haji seseorang yang dilaksanakan dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan perkara yang harus dihindari selama ibadah berlangsung.
Mendapat gelar haji mabrur adalah sebuah keistimewaan dan merupakan amal yang paling utama. Rasulullah SAW menyebut orang yang hajinya mabrur akan mendapat balasan surga.
Advertisement
Baca Juga
“Dari sahabat Abu Hurairah ra, ketika ditanya, Apakah amal paling utama?, Nabi Muhammad saw menjawab: Iman kepada Allah dan rasul-Nya. Lalu apa lagi? sahabat bertanya. Jihad di jalan Allah, jawab Rasul. Kemudian apalagi?, sahabat bertanya. Haji mabrur, jawab Rasul.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada balasan yang pantas diberikan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa Haji Mabrur
Selain memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan hal-hal yang mesti dihindari selama ibadah haji, muslim yang sedang menunaikan Rukun Islam kelima dapat mengamalkan doa agar haji mabrur. Berikut doanya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Allahummaj'al hajjan mabruran wa sa'yan masykuran wa dzanban maghfuran.
Artinya: "Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni."
Advertisement
Tanda-Tanda Haji Mabrur
Mengutip NU Online, predikat mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT yang disematkan kepada hamba sesuai kehendak-Nya. Meski demikian, ada pendapat yang mengatakan bahwa haji mabrur dapat dilihat dari perilaku setelah menjalankan ibadah haji dengan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi perbuatan maksiat.
.وَقِيلَ : هُوَ الْمَقْبُولُ الْمُقَابَلُ بِالْبِرِّ وَهُوَ الثَّوَابُ، وَمِنْ عَلَامَةِ الْقَبُولِ أَنْ يَرْجِعَ خَيْرًا مِمَّا كَانَ وَلَا يُعَاوِد الْمَعَاصِي
Artinya: “Ada pendapat yang mengatakan: Haji mabrur adalah haji yang diterima (maqbul) yang dibalas dengan kebaikan berupa pahala. Sedangkan pertanda diterimanya haji seseorang adalah kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi melakukan kemaksiatan.” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi Sunan an-Nasa’i).
Mengutip Muhammadiyah.or.id, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi menyebut dua tanda haji mabrur. Pertama adalah dermawan dan selalu menebar kedamaian.
Tanda haji mabrur tersebut berdasarkan hadis riwayat Ahmad. “Dari Jabir ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga, Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? Beliau bersabda: Memberikan makanan dan menyebarkan salam.” (HR. Ahmad).
Tanda haji mabrur yang kedua adalah santun dalam bertutur kata. Dalam hadis disebutkan, “Dari Jabir ra. Berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah bersabda; Memberikan makanan dan santun dalam berkata.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi: Hadis ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim).
Wallahu a'lam.