Liputan6.com, Jakarta - Bisa sholat dengan khusyuk menjadi dambaan umat Islam. Namun, karena berbagai penyebab, ada kalanya seseorang sulit sholat khusyuk.
Permasalahan terjadi misalnya pada kelompok pekerja migran, di mana mereka hanya memiliki waktu istirahat pendek. Namun, menurut Gus Baha, sholat khusyuk juga tetap bisa dilakukan oleh para pekerja.
Baca Juga
Top 3 Islami: Doa dan Amalan Istri supaya Suami Banjir Rezeki, Dosakah Suami yang Nafkahnya Selalu Kurang?
Top 3 Islami: Panduan supaya Rezeki Berdatangan dari Segala Arah Menurut UAH
Top 3 Islami: Penjelasan Gus Baha Kenapa Al-Qur'an Dimulai dari Huruf Ba', Kisah Perempuan yang Bikin Takjub Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Penjelasan Rais Syuriyah PBNU ini menjadi salah satu artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (6/6/2024).
Advertisement
Artikel kedua terpopuler yaitu menjawab pertanyaan kenapa Muhammadiyah sering mendengungkan kembali ke Al-Qur'an dan as-Sunnah.
Sementara, artikel ketiga yaitu doa agar haji mabrur.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Gus Baha Ungkap Solusi Sholat Khusyuk bagi Para Pekerja yang Waktu Istirahatnya Pendek
Dalam sebuah acara di Korea Selatan, Gus Baha menyampaikan tanggapannya terhadap permasalahan sholat yang dihadapi para pekerja, khususnya tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia.
Kisah seorang TKI yang harus berjuang mendapatkan waktu untuk sholat, di mana mereka hanya mendapatkan izin 5 menit untuk istirahat, dan tak ada alokasi waktu untuk sholat.
Dalam waktu yang sempit mereka harus sholat di toilet karena sulitnya mendapatkan tempat. Kisah ini diunggah dalam Youtube channel @NUOnline.
Gus Baha lantas memberi penjelasan terkait sholat khusyuk.
“Jadi teman-teman di Korea ini sudah mencari uang, jauh di negara yang tidak beragama.” Gus Baha membuka penjelasannya.
“Jadi kamu tidak usah membayangkan sholat khusyuk seperti ulama-ulama terdahulu yang sholat khusyuk, lama, sampai lupa waktu. Bisa di-PHK kamu. Sementara kamu bukan ulama, bukan pula seorang mursyid.”
Dia menjelaskan, khusyuk itu berakar dari kata bahasa Arab khasya’a-yakhsya’u yang artinya takut. Yakni takut kepada Allah, takut meninggalkan perintah Allah.
Dan bagi Gus Baha, keadaan hati yang tergerak untuk sholat sendiri saja itu sudah bentuk khusyuk.
Advertisement
2. Muhammadiyah Sering Serukan Kembali ke Al-Qur’an dan As-Sunnah, Apa Maksudnya?
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi besar Islam di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama. Muhammadiyah didirikan oleh Muhammad Darwis atau KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 M/8 Dzulhijjah 1330 H di Kampung Kauman Yogyakarta.
Sejarah mencatat, Muhammadiyah ikut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, baik secara organisasi maupun kader-kadernya. Salah satunya dengan pengembangan pendidikan sebagai upaya pemberantasan buta huruf.
Perkembangan Muhammadiyah tumbuh pesat di Indonesia. Kadernya tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Banyak mendirikan sekolah, universitas, dan rumah sakit untuk umat.
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan pemurnian agama (purifikasi) dan pembaharuan (modernisasi) atau dalam bahasa Arab disebut dengan gerakan tajdid.
Muhammadiyah menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama. Oleh karenanya, Muhammadiyah sering menyerukan ar-Ruju‘ ila al-Qur’an wa as-Sunnah ash-Shahihah atau dalam bahasa Indonesia adalah kembali ke Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Lalu, apa maksud dari kembali Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam pandangan Muhammadiyah?
3. Doa Haji Mabrur agar Dapat Balasan Surga, Ketahui Tanda-tandanya
Haji adalah ibadah yang spesial. Waktu pelaksanaan ibadah ini hanya dilakukan setahun sekali, yakni pada bulan Dzulhijjah dan tempatnya hanya di Tanah Suci. Tentu saja banyak muslim yang mendambakan ibadah haji.
Orang yang menunaikan ibadah haji berharap mendapat predikat mabrur. Haji mabrur adalah diterimanya ibadah haji seseorang yang dilaksanakan dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan perkara yang harus dihindari selama ibadah berlangsung.
Mendapat gelar haji mabrur adalah sebuah keistimewaan dan merupakan amal yang paling utama. Rasulullah SAW menyebut orang yang hajinya mabrur akan mendapat balasan surga.
“Dari sahabat Abu Hurairah ra, ketika ditanya, Apakah amal paling utama?, Nabi Muhammad saw menjawab: Iman kepada Allah dan rasul-Nya. Lalu apa lagi? sahabat bertanya. Jihad di jalan Allah, jawab Rasul. Kemudian apalagi?, sahabat bertanya. Haji mabrur, jawab Rasul.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada balasan yang pantas diberikan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).
Advertisement