Liputan6.com, Jakarta - Utang jamak dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Yang jadi masalah adalah apabila tidak bisa membayar utang.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) membagikan doa pelunas utang yang dalam kisahnya terjadi dalam sekejap. Doa dari Rasulullah SAW untuk sahabatnya ini diamalkan sebelum tidur
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (9/6/2024).
Artikel kedua terpopuler yaitu kisah karomah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dan berkah ludah Rasulullah SAW.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu saran Buya Yahya agar orang tua tidak melarang anaknya menikahi janda.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Doa Pelunas Utang dalam Sekejap dari Ustadz Adi Hidayat, Amalkan sebelum Tidur
Utang merupakan masalah yang kerap melilit manusia. Jerat utang begitu menyiksa pelakunya. Dikisahkan bahwa sahabat Rasulullah SAW pernah terlilit utang hingga beliau mengurung diri di rumah.
Kebetulan hari itu hari Jumat. Karena saking takutnya akan bertemu dengan orang yang memberikan pinjaman, beliau tidak hadir saat sholat Jumat. Nama sahabat tersebut ialah Muadz bin Jabal.
Selain ikhtiar lahir yang berusaha sekuat tenaga untuk dapat melunasi utangnya, maka upaya batin seperti doa dan amalan lain sangat dianjurkan dalam Islam.
Berikut ini lafal doa pelunas utang sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan utamanya diamalkan sebelum tidur.
Advertisement
2. Kisah Karomah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Ilmu Laduni dan Berkah Ludah Rasulullah SAW
Karomah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani banyak dikisahkan dalam kitab-kitab klasik yang secara spesifik membahas tentang karomatul awliya (karomah-karomah para wali).
Dalam lisan orang Jawa, karomah disebut dengan keramat. Karomah sendiri artinya kemuliaan yang boleh jadi berupa kejadian luar biasa yang hanya diperuntukkan kepada hamba-hamba Allah yang memiliki derajat wali.
Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, sebagai tokoh sufi juga tersohor memiliki sejumlah karomah. Salah satunya yang akan dikisahkan dalam tulisan ini ialah perihal dirinya mendapatkan ilmu laduni berkah ludah Rasulullah SAW dan sahabat Ali bin Abi Thalib.
Adapun salah satu kitab yang membahas karomah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani ini ialah kitab al-Fawāid al-Mukhtārah Lisāliki Ṭarīq al-Ākhirah karya Habib Ali bin Hasan Baharun, seorang santri yang berguru kepada Habib Zain ibn Ibrahim ibn Smith di Hadlramaut, Tarim, Yaman.
3. Buya Yahya Minta Orang Tua Jangan Larang Anak Nikahi Janda, kecuali Begini
Ketika anak sudah siap memasuki gerbang pernikahan, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan situasinya dengan bijak, demikian kata Buya Yahya.
Ini terutama berlaku ketika anak laki-lakinya memilih untuk menikahi seorang janda.
Memahami konteks dan kondisi menjadi kunci dalam memberikan restu.
Buya Yahya menekankan kepada orang tua agar tidak menghalangi niat baik anak untuk menikah, bahkan jika anak tersebut memilih untuk menikahi seorang janda.
Dalam salah satu ceramahnya di kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan pentingnya mendapatkan restu orang tua dalam pernikahan, termasuk ketika menikahi seorang janda.
Advertisement