Sukses

Amalan dan Doa Mustajab Pelunas Utang dari Rasulullah, Baca antara Waktu Fajar dan Sholat Subuh

Amalan dan doa dari Rasulullah untuk seseorang yang terjerat utang

Liputan6.com, Cilacap - Saat seseorang terlilit utang hingga merasakan benar-benar berat untuk melunasinya, Rasulullah SAW mengajarkan amalan baik berupa wirid atau doa pelunas utang.

Upaya lahiriah di saat mengalami hal ini merupakan suatu keharusan. Namun, di samping ikhtiar lahir, melakukan doa atau amalan agar terbebas dari jerat utang juga merupakan suatu keharusan.

Banyak amalan dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW dan ulama saat menghadapi masalah yang pelik ini.

Penting diketahui, bahwa amalan pelunas utang dari Rasulullah SAW ini merupakan solusi seorang hamba yang lemah untuk memohon agar dikuatkan dan diberi kemampuan oleh sang Maha Kaya, yakni Allah SWT.

Dengan mengamalkannya, insya Allah, mustajab.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Amalan Pelunas Utang

Menukil NU Online, seorang sahabat mengadu kepada Rasulullah SAW terkait utang yang dideritanya. “Kenapa tidak amalkan Sayyidul Istighfar?” kata Rasulullah. Rasulullah menganjurkan sahabatnya untuk membaca tasbih berikut antara terbit fajar dan shalat Shubuh.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةٍ

Subhânallâhi wa bi hamdih, subhânallâhil ‘azhîm, astaghfirullâh 100 kali.

Artinya, “’Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah yang Maha Agung. Aku memohon ampun kepada Allah,’ 100 kali,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, 1424 H, halaman 63).

 

3 dari 3 halaman

Doa Pelunas Utang

Utang adalah salah satu tanggung jawab yang harus diselesaikan selama hidup di dunia. Mengabaikan hal ini berisiko memberatkan beban seorang hamba di akhirat kelak.

Karena masalah tersebut menyangkut haqqul adami (hak sesama manusia) dan hanya akan selesai bila kedua belah pihak saling rela dan mengikhlaskan. Karenanya, seberat apapun utang harus dituntaskan di dunia.

Rasulullah juga menyarankan, saat seseorang dililit utang, untuk membaca:

 اللَّهُمَّ اكْفِني بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأغْنِني بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِواكَ  

[Allâhumma-kfinî bihalâlika ‘an harâmika wa aghninâ bi fadl-lika ‘am man siwâka]  

Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal sehingga terhindar dari yang haram. Cukupkanlah aku dengan anugerahmu sehingga terhindar dari (meminta bantuan) selain-Mu." (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)  

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul