Liputan6.com, Cilacap - Jamak diketahui bahwa sopan adalah salah satu sifat terpuji (akhlaqul karimah). Namun tidak demikian bagi ulama kharismatik asal Rembang, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Baca Juga
Advertisement
Menurut murid Mbah Moen ini, tak selamanya sopan itu akan berakibat baik dan tergolong sebagai salah satu sifat terpuji. Ada kalanya sifat sopan ini justru akan merugikan bagi pelakunya dan orang lain.
Gus Baha menandaskan bahwa ada kalanya sifat sopan ini justru akan menyebabkan bencana kepada orang lain.
“Sopan itu membawa bencana, karena orang lain tertarik, menipu,” terangnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube @arrumidesain88, Kamis (13/06/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Sopan yang Berakibat Buruk
Gus Baha mencontohkan bahwa sopan yang dilakukan oleh seorang wanita ada kalanya justru memiliki potensi mengundang birahi kaum laki-laki.
Ia menegaskan jika sopan dilakukan oleh seorang pelacur, maka akibatnya buruk, sebab sopan yang dimaksud agar para lelaki tertarik kepada dirinya.
“Seorang wanita sopan, tersenyum, itu bisa mengundang orang lain birahi,” paparnya.
“Sekarang saya tanya, misalnya lonte (pelacur) itu judes, itu laku apa tidak? Ayo jawab!” sambungnya
“Ayo jawab, kalau menganggap sopan itu ibadah, ayo jawab…ayo…,” tandasnya.
“Tidak semua sopan itu baik, makanya sopan dengan ilmu itu tinggi ilmu dul..” paparnya
“Faham ya, tidak semua sopan itu berakibat baik,” tegas Gus Baha.
Advertisement
Wanita Boleh Berlaku Tidak Sopan Jika dalam Kondisi Begini
Menukil NU Online, pakar Tafsir Al-Qur’an KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan bahwa Allah swt mengizinkan perempuan untuk berlagak tidak sopan serta lemah lembut kepada laki-laki yang berniat tidak baik dan memiliki penyakit di hatinya. Pendapat Gus Baha ini berdasarkan firman Allah di surah Al-Ahzab ayat 32:
Pendapat Gus Baha ini berdasarkan firman Allah di surah Al-Ahzab ayat 32:
يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِىِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ ٱلنِّسَآءِ ۚ إِنِ ٱتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِٱلْقَوْلِ فَيَطْمَعَ ٱلَّذِى فِى قَلْبِهِۦ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا
Artinya: Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain. Jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.
Meskipun dalam ayat tersebut disebutkan istri Nabi, tapi kandungan dalam ayat ini juga berlaku bagi semua muslimah.
“Mbak-mbak yang cantik itu, baiknya berlaku sopan atau tidak sopan? Baiknya tidak sopan. Karena bawaannya lelaki yang di hatinya ada penyakit itu pikirannya juga jelek. Sopan dan manut dikira malah mau dipoligami,” jelasnya saat kajian di Mahad Aly Situbondo.
“Di syarah-syarah dan tafsir Al-Qur’an tentang ayat ini (Al-Ahzab 32), ada penjelasan jika perempuan dianjurkan menebalkan suaranya untuk menghilangkan syahwat lelaki,” terangnya.
Menurut Gus Baha, sopan dan berakhlak terpuji memang ajaran agama Islam. Namun, sopan juga harus tahu kondisi dan situasi. Sopannya seorang murid perempuan di depan guru lelaki juga harus hati-hati. Karena bisa membuat gurunya salah tafsir atau salah paham.
Logika sederhananya, kata Gus Baha, tunduknya seorang perempuan yang berlebihan di depan lelaki, baik itu orang baru kenal atau guru bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi sehingga timbul masalah lebih besar. “Sopan itu bagus, tapi kalau berlebihan tidak efektif,” tegas kiai asal Rembang ini.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul